Belajar Daring tak Efektif, Pemkot Banjar Mulai KBM Tatap Muka

Belajar Daring tak Efektif, Pemkot Banjar Mulai KBM Tatap Muka

BANJAR— Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar sudah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka bagi siswa kelas empat dan kelas enam sekolah dasar. Kemudian bagi siswa kelas sembilan.


Total sekolah swasta dan negeri yang diperbolehkan menggelar pelajaran tatap muka sebanyak 45 sekolah dasar dan 10 sekolah menengah pertama.

“Ini merupakan uji coba pembelajaran tatap muka setelah lama siswa melaksanakn pelajaran secara daring. Namun sekolah yang melaksanakan uji coba tatap muka juga khusus bagi sekolah-sekolah yang berada di pinggiran Kota Banjar,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Perlndidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Ahmad Yani, Kamis (11/3/2021).

Ia menjelaskan ada kekhawatiran jika siswa terus belajar daring. Selain itu, ada dorongan juga dari orang tua siswa agar anaknya belajar secara tatap muka di ruang kelas.

“Anak ke sekolah itu harus. Kemudian ada dorongan juga dari pada orang tua yang keberatan jika belajar daring terus karena tidak punya kuota, tidak punya android. Kemudian uji coba ini sekaligus mau ujian bagi siswa kelas enam,” kata Ahmad Yani.

Ia mengatakan, kekhawatiran juga muncul jika siswa terus belajar daring. Yakni lose learning atau hilang gairah belajar. Pihaknya khawatir jika terus-terusan daring siswa akan hilang gairah belajarnya. Selain itu, dari laporan setiap sekolah, nilai siswa juga rata-rata turun.

“Kalau daring itu anak mengerjakan tugas hanya beberapa menit, selebihnya main. Semangat belajarnya siswa hilang, itu kekhawatiran jangka panjang. Indikasi penurunan hasil belajar sudah ada, dari penilaian hasil semester, banyak siswa yang nilainya turun. Hampir semua rata-rata sekolah. Itu dampak dari daring,” katanya.

Salah satu yang sudah memulai belajar tatap muka yakni Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Banjar. Mereka melaksanakan ujian tengah semester.

Kepala SDN 1 Banjar Ikah Kartikah SAg melalui guru kelas Mariana Hesty SPd mengatakan siswa yang mengikuti ujian atau penilaian tengah semester (PTS) kali ini khusus kelas IV, V dan VI. “Proses pelaksanaan PTS di-shift dan dibagi dua tahap sesuai prosedur protokol kesehatan Covid-19,” kata dia kepada wartawan, Kamis (11/3/2021).

Baca juga : Bantuan Kuota untuk Siswa di Kota Banjar Dikurangi

Menurut dia, murid yang akan mengikuti PTS pun harus mengikuti prokes dan dilaksanakan tidak lama hanya dua jam saja. Hal itu, agar anak-anak tidak terlalu lama berada di dalam ruangan berkumpul dengan yang lain.

“Anak-anak harus melaksanakan 5 M selama berada di lingkungan sekolah. Dan kalau perlu saat pulang dijemput oleh orang tuanya, kita sarankan seperti itu,” jelasnya.

Dia menambahkan, anak-anak sudah menginginkan sekolah di buka kembali seperti biasa. Karena setahun mereka belajar dirumah, baik secara daring maupun luring.

“Mudah-mudahan wabah Covid-19 bisa segera berlalu, dan bisa beraktivitas seperti biasa lagi seperti sebelumnya,” ujarnya. (cep/nto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: