Ukraina Ancam Robohkan Jembatan Terpanjang Eropa di Krimea

Ukraina Ancam Robohkan Jembatan Terpanjang Eropa di Krimea

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Ukraina masih memiliki rencana untuk menyerang jembatan terpanjang di Eropa yang menghubungkan Krimea ke Wilayah Krasnodar Rusia menurut Alexey Arestovich pembantu utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Peringatan itu muncul setelah ada laporan gumpalan besar asap yang datang dari daerah dekat jembatan Krimea dan dikenal sebagai jembatan Kerch.

Namun pihak berwenang Krimea kemudian mengatakan tidak ada alasan untuk panik, menjelaskan bahwa polisi Rusia mengadakan latihan di dekat salah satu bagian dari struktur di jembatan sepanjang 19 km itu.

BACA JUGA:Ukraina: Rusia Menjatuhkan Bom Fosfor di Pulau Ular

Ketika ditanya tentang latihan tersebut selama wawancara dengan aktivis Mark Feygin di YouTube, Arestovich mengatakan pihak berwenang tepat untuk mempersiapkan datangnya serangan.

“Tidak ada yang sentimental. Jika kebutuhan seperti itu muncul, kami akan menyerang Jembatan Krimea, pada saat yang tepat,” kata Alexey Arestovich.

Namun ajudan presiden mengakui bahwa senjata yang saat ini dimiliki oleh militer Ukraina “secara teknis tidak mampu” mencapai jembatan strategis tersebut.

“Tetapi waktunya akan tiba dan kami akan mampu melakukannya. Dalam perang ini, sudah lama tidak ada kendala. Ini hanya soal kemampuan teknis,” tegasnya diktip dari Russian Today.

Jembatan Kerch dibangun antara tahun 2016 dan 2018 dan menjadi simbol reunifikasi Krimea dengan Rusia.

Selama konflik dengan Kiev, Moskow telah menggunakannya untuk mengangkut kendaraan lapis baja dan perangkat keras militer lainnya.

Beberapa pejabat Ukraina dan komandan militer telah mengeluarkan peringatan selama empat bulan terakhir bahwa infrastruktur bernilai miliaran dolar dapat menjadi target pasukan Kiev.

Arestovich termasuk di antara mereka yang mengeluarkan peringatan, mengakui bulan lalu bahwa memberikan kerusakan signifikan pada jembatan itu adalah tugas yang sulit, bahkan dengan senjata dengan jangkauan yang memadai, karena salah satu dari 595 pilarnya perlu dihancurkan.

“Jembatan itu dibangun sedemikian rupa sehingga seseorang perlu menggunakan senjata nuklir taktis untuk menjatuhkannya,” jelasnya.

Sementara Sekretaris Pers Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pada pertengahan Juni bahwa Moskow “sadar dan memperhatikan” ancaman Ukraina.

Keamanan Jembatan Kerch dan seluruh Krimea "dijamin" oleh tindakan pencegahan yang sudah diambil oleh Angkatan Bersenjata Rusia, tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today