OPD Gabungan Akan Turun

OPD Gabungan Akan Turun

RADARTASIK, TASIKMALAYA – Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) gabungan akan turun menyosialisasikan rencana dan konsep penataan. Supaya warga di HZ Mustofa dan Cihideung tidak hanya menerima informasi simpang siur, tetapi menangkap rancangan penataan secara utuh.

Hal itu ditegaskan Kepala Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Tasikmalaya H Budhi Hermawan MSi. Menurutnya, wali kota telah menginstruksikan supaya dinas-dinas terkait bisa all out, fokus menyukseskan ­rencana penataan tersebut. 

Sebab, konsep penataan tidak sebatas aspek infrastruktur saja. Namun berdampak terhadap kelangsungan sejumlah pihak yang selama ini beraktivitas. “Waktu dekat ini, sesuai hasil rapat koordinasi beberapa waktu lalu di bale kota. Bersama OPD teknis terkait, secara serempak kita sosialisasi ke warga sekitar,” ujarnya kepada Radar, Jumat (1/7/2022).

Menurutnya, tidak hanya PKL, pemilik toko, arus lalu lintas yang menjadi konsen OPD gabungan. 

Warga sekitar pun tidak luput diberikan informasi penataan secara utuh. 

BACA JUGA: Geber Kader PKK Setiap Wilayah

Ia tidak menampik di lapangan sudah mulai menjadi perbincangan warga terkait rencana penataan HZ Mustofa dan Cihideung. “Secara umum, mereka (warga, Red) mendukung dan sepakat ada penataan. Sampai, mereka informasinya sudah melayangkan langsung surat ke pemerintah menanyakan kejelasan rencana penataan tersebut,” ujarnya. 

“Artinya (warga) sudah proaktif menyambut wacana pembangunan, hanya saja ada kekhawatiran dan rasa waswas seperti apa kelangsungan warga sekitar nanti tatkala penataan dilangsungkan. Nah itu yang mesti dijelaskan secara rinci dan detail agar semua memahami output-nya untuk kepentingan lebih luas lagi,” papar mantan Kepala Seksi Pelayanan Informasi Publik Diskominfo Kota Tasikmalaya itu. 

Sementara itu, di HZ Mustofa sejumlah pedagang kaki lima dan pertokoan relatif sudah mengetahui rencana penataan. Selain dari media massa dan pidato wali kota di beberapa kegiatan, wacana itu sudah santer berkembang. 

“Kalau ada perubahan ya bagus. Artinya mungkin ke depan akan lebih menarik lagi. Tapi, kita harapnya sih masih bisa jualan nanti di sini (HZ Mustofa, Red). Sebab sudah lama kita mencari penghidupan di jalur pertokoan ini,” ujar Jajat (53), pedagang aksesori di bilangan HZ Mustofa. 

Penjaga toko sandang di HZ Mustofa Wiwin Windayani (33) mengakui sudah mendengar rencana penataan tersebut. Ia khawatir, ketika pekerjaan fisiknya berlangsung mengurangi intensitas pengunjung ke pertokoan di areal tersebut. 

“Ya mudah-mudahan saja tidak berdampak serius seperti beberapa proyek gorong-gorong bertahun-tahun lalu. Itu kadang ada yang sampai terdampak serius omsetnya, memang pasti ada dampak, tapi ya bisa diminimalisir saja asal tidak terlalu serius terimbas,” harap dia. 

BACA JUGA: Kota Tasikmalaya Siapkan Ulang Tahun Meriah k-21, Dua Tahun Absen karena Pandemi Covid-19

Pedagang asongan di HZ Mustofa Dedih (41) berharap setelah penataan nanti, kondisi HZ Mustofa bisa semakin menarik minat pengunjung dari berbagai daerah. Sehingga, warga yang mencari penghidupan di sana semakin laris karena banyak pendatang yang hadir seusai penataan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait