Pendaftar PPDB Masih Wait and See, Proses Normatif, Tidak Ada Titip-Menitip

Pendaftar PPDB Masih Wait and See, Proses Normatif, Tidak Ada Titip-Menitip

RADARTASIK, TASIKMALAYA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online 2022 tahap pertama jalur non zonasi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah berjalan dua hari, Rabu-Kamis (15-16/6/2022). Ternyata para peserta PPDB jenjang SMP masih banyak menunggu dan melihat (wait and see) untuk mendaftar ke sekolah tertuju.

Dari 2.396 siswa SD yang sudah mempunyai akun pendaftaran PPDB online 2022, yang sudah menentukan sekolah baru 763 orang dengan memilih jalur afirmasi, prestasi, ataupun perpindahan orang tua. Data tersebut tercatat pada Kamis (16/6/2022) pukul 12.00.

Hal itu, disampaikan oleh Koordinator Tim Teknis PPDB Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya Eka Mulyana MKom kepada Radar, Kamis (16/6/2022).

“Pada Kamis (16/6/2022) pukul 12.00 yang baru mendaftar sekolah sekitar 763 orang. Setiap detiknya terus bertambah hingga ditutup pada Selasa (21/6/2022) pukul 12.00,” katanya. 

Namun, jumlah yang memilih sekolah saat PPDB online tahap pertama tersebut belum sebanyak yang membuat akun. Karena dari 2.396 akun yang mendaftar baru 763 orang memilih sekolah, baik dikolektifkan operator SD ataupun siswa secara mandiri.

BACA JUGA: Asah Kreativitas di Bidang Seni Peran

“Kemungkinan mereka sedang mengamati sekolah terlebih dahulu. Ketika waktunya pas baru mendaftar,” ujarnya.

Selain itu, saat ditanya ketika ada kendala teknis dalam mendaftar PPDB online 2022, ia menjelaskan ada jenjangnya. Ketika orang tua/wali terkendala bisa ke operator SD-nya, lalu operator sekolah menginformasikan adanya gangguan ke group operator. “Nanti ada pengarahan lewat group operator. Ketika tidak bisa baru bisa ke Bidang SMP Disdik Kota Tasikmalaya,” katanya.

Kasi Kesiswaan Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Dani Heryana SSos menjelaskan, jalur non zonasi ini, untuk mencari bahan bakunya yang bagus untuk meningkatkan mutu sekolah. 

“Mutu sekolah yang bagus, berarti sekolah berhasil mencari bahan baku yang dibutuhkan. Mulai dari prestasi akademik dan non akademik,” ujarnya.

Untuk itu, ketika ingin mendapatkan bahan baku yang baik, pasti melalui seleksi yang ketat dan berkeadilan. “Agar jalur non zonasi atau jalur zonasi aman dari titipan harus menggunakan aplikasi, karena sebagai bentuk pengawasan. Lalu, bila adanya temuan kekeliruan sekolah dalam PPDB silahkan laporkan ke Bidang SMP Disdik Kota Tasikmalaya  agar mengetahui  permasalahan secara langsung,” katanya.

Kepala SMPN 5 Kota Tasikmalaya Hj Yuyun Noerhaesih SPd MPd menjelaskan, dalam proses PPDB online ini, menampung sebanyak 352 siswa kelas VII. 

BACA JUGA: DPRD Perjuangkan Kenaikan Insentif Guru

Untuk tahap pertama, pihaknya sudah membuka jalur kelas cerdas istimewa tersedia 32 siswa. Jalur afirmasi tersedia 48, jalur perpindahan dinas orang tua tersedia 16, jalur prestasi dalam kota tersedia 16 dan luar kota tersedia 10. Serta jalur prestasi akademik dan non akademik dalam kota tersedia 29 dan luar kota tersedia 10, dan jalur zonasi tersedia 191.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: