Kasus PMK Sapi, Bupati Tasikmalaya: Ingin Harga Hewan Kurban Wajar
Radartasik, KABUPATEN TASIKMALAYA – Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto menyatakan, pemkab terus melakukan berbagai upaya menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Hari Raya Idul Adha 2022.
Bupati mengatakan, upaya penekanan PMK itu, selain telah menutupan akses masuk ternak ke wilayahnya, juga terus mengedukasi warga cara mencegah wabah PMK.
"Insya Allah, kami pemerintah berupaya melindungi warga kami. Kami pastikan ternak yang ada, sehat," kata dia, Kamis (16/6/2022).
Ade berharap, karena hanya mengandalkan pasokan lokal, harga sapi yang dijual masih wajar. Sehingga masyarakat, tetap dapat berkurban.
BACA JUGA:DKP3 Perbolehkan Kiriman Hewan Kurban dari Luar Kota, Perhatikan Syaratnya!
"Ya, sehat dan harganya masuk akal dan wajar," tambahnya.
Sementara pedagang sapi di Singaparna, H Musa mengatakan, harga sapi yang dijualnya relatif terjangkau. Sebab dirinya menjual harga sapi tetap melihat berat sapi keras atau masih hidup.
"Harga daging keras saat ini Rp 75 sampai Rp 80 ribu satu kilogram, kalau sudah dekat (Idul Adha) pasti naik ya pa, naiknya dikisaran Rp 10 ribu," katanya saat dihubungi Kamis (16/6/2022).
BACA JUGA:Hadapi Idul Adha, Jabar Siap Penuhi Kebutuhan Hewan Kurban Sehat
Maka dengan harga Rp 75 ribu itu, bila berat sapi 100 kilogram berarti ada di kisaran harga Rp 7,5 juta.
"Untuk berat sapi disini mulai dari 200, 500 kilogram bahkan ada yang satu ton. Tinggal kalikan saja dengan harga Rp 75 ribu, jadi rata-rata segitu harganya," kata dia.
Agar kualitas sapi-sapi yang dijualnya itu terjaga dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), saat ini hanya mengandalkan ramuan herbal. Karena hingga saat ini belum adanya vaksin untuk pencegahan PMK.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha Ketersediaan Hewan Kurban Menurun
"Tetap dijaga dengan diberi obat-obatan herbal, seperti telur ayam, kunyit dan ramuan herbal lainnya, untuk pencegahan," kata H Musa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: