Rebutan Janda, Begini Nasib Kasatpol PP dan Pegawai Dishub Makassar

Rebutan Janda, Begini Nasib Kasatpol PP dan Pegawai Dishub Makassar

radartasik.com - Sosok wanita yang diperebutkan Kasatpol PP Makassar inisial MIA dengan pegawai Dishub Kota Makassar, Najamuddin Sewang disebut-sebut berstatus janda.


Janda cantik yang diperebutkan Kasatpol PP Makassar dan pegawai Dishub itu berinisial R. 

R yang memiliki paras yang cukup cantik itu menjabat sebagai kepala seksi di Dishub Kota Makassar.

Kulitnya putih, bersih. Ia kerap mengenakan kacamata hitam dan cukup aktif di media sosial, baik Instagram maupun TikTok.

Dari akun medsosnya diketahui jika R hoby memancing. Ia sering ke laut bersama temannya.

Video R goyang TikTok bersama rekan-rekannya sesama petugas Dishub beredar luas di media sosial.

Kasatpol PP Kota Makassar, MIA, diduga menjalin hubungan terlarang dengan R sejak 2019.

Saat itu, MIA menjabat sebagai Kepala Dishub MakassarMIA kemudian diangkat menjadi Kasatpol PP Makassar pada 2021.

Pemindahan MIA ke Satpol PP, diduguga membuat Najamuddin Sewang leluasa mendekati R.

Cinta segitiga pun terjalin antara MIA, Najamuddin Sewang, dan R.

Padahal, Muhammad Iqbal dan Najamuddin Sewang sama-sama sudah memiliki keluarga.

Najamuddin memiliki seorang istri serta dua orang anak yang berusia 12 dan 6 tahun

MIA sempat memperingatkan Najamuddin agar menjauhi R, namun peringatan itu tidak diindahkan.

Kasatpol PP Makassar MIA diduga merencanakan pembunuhan terhadap Najamuddin. Ia menyewa tiga orang pembunuh bayaran, yakni S, AKM, dan A.

Mereka menembak Najamuddin saat naik motor di pertigaan Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate pada Minggu (3/4/2022), sekitar pukul 10.45 Wita.

Polisi gerak cepat menyelidiki kasus tersebut. Polisi memerika sejumlah saksi, termasuk Kasatpol PP Makassar, MIA.

“Saksi yang sudah kita periksa sebanyak 20 orang. Dan empat orang kita tetapkan sebagai tersangka,” ucap Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Haryanto, Sabtu (15/4).

“Sementara otak pelaku adalah pejabat daripada kota Makassar. Dia Kasatpol PP,” ucapnya.

MIA menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Najamuddin.

“Untuk eksekutor sendiri dibayar oleh otak kasus penembakan itu,” ucap Kombes Budi Haryanto.

Ia menegaskan, bahwa kasus penembakan di Makassar pada 3 April 2022 yang melibatkan Kasatpol PP murni masalah pribadi, bukan teror.

“Untuk motif daripada pelaku ini adalah cinta segitiga. Motif pribadi,” imbuhnya.

“Tidak ada teror di Kota Makassar ini, tapi ini adalah motif atau masalah pribadi, sehingga terjadi penembakan pada Minggu, 3 April 2022,” tambahnya.

Ia menyebut para pelaku penembakan yang menewaskan Najamuddin sudah ditangkap.

“Kasus penembakan yang terjadi pada 3 April itu sudah berhasil kita ungkap dan kita tangkap pelakunya,” tandas Kombes Budi Haryanto.

Polisi menangkap MIA di rumahnya di Jalan Muh Tahir, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (16/4).

Kasatpol PP Makassar itu dibawa ke Polrestabes Makassar dimasukkan ke dalam sel tahanan untuk menunggu proses lebih lanjut. (one/pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: