Kawanan Maling Beraksi di Waktu Sahur, Terekam CCTV, Empat Komputer di SMK Negeri Kadipaten Digasak
KABUPATEN TASIK – SMK Negeri Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya disatroni kawanan maling. Empat unit komputer yang disimpan di ruangan kepala sekolah digasak para pelaku.
Berdasarkan informasi di lapangan dan rekaman CCTV, pembobolan dan pencurian di SMKN Kadipaten itu terjadi pada Minggu (17/04/2022) pagi pukul 03.39 WIB. Namun baru diketahui pihak sekolah Senin (18/04/2022) sore.
Aksi kawanan pelaku juga sempat terekam CCTV sekolah. Dalam video, pelaku yang beraksi sekitar pukul 03.39 WIB itu terlihat memeriksa ruang kantor untuk mencari barang berharga.
Kepala SMK Negeri Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Junjun Nugraha mengatakan, hasil pemeriksaan kamera CCTV sebelum melangsungkan aksinya para pelaku menjebol pintu masuk menggunakan linggis dan obeng.
Menurutnya, mereka juga sempat mengobrak-abrik meja di ruang guru.
Sebelum masuk ke ruangan kepala sekolah, pelaku juga sempat memotong kabel kamera CCTV yang berada di luar gedung sekolah.
“Dilihat dari kamera CCTV, pelakunya ada empat orang. Mereka masuk ke ruangan kepala sekolah, karena kebetulan ruangan itu dijadikan tempat pengamanan barang sementara di sana. Ruangan kepala sekolah itu dijebol menggunakan alat. Mereka juga mengobrak-abrik meja di ruang guru,” katanya kepada wartawan, Selasa (19/04/2022).
Junjun menambahkan, akibat kejadian tersebut, empat unit komputer yang disimpan di ruangan kepala sekolah raib digondol para pelaku.
“Ini kejadiannya diketahui kemarin sore pada pukul empat, dan setelah dilihat dari rekaman CCTV, ternyata kejadiannya pukul tiga pagi,” ujarnya.
“Yang hilang empat buah PC All in One, yang satu sudah digunakan, tiga lagi masih baru,” tambahnya.
Setelah mendapat laporan dari pihak sekolah petugas kepolisian dari Polsek Kadipaten bersama Unit Identifikasi Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota mendatangi lokasi kejadian.
Setelah tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi langsung melakukan Olah TKP dan memeriksa sejumlah sidik jari yang tertempel di sekitar lokasi.
Hasil pendataan sementara, pihak sekolah mengalami kerugian sekira Rp 40 Juta rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: