Manfish Super Makin Tegas Warna, Makin Tinggi Harga

Manfish Super Makin Tegas Warna, Makin Tinggi Harga

radartasik.com, MANFISH alias angelfish sangat populer di kalangan penghobi ikan hias. Tubuhnya pipih. Siripnya membentang bak busur panah. Itu menjadi daya tarik bagi penggemar ikan hias. Kini pasar luar negeri mulai melirik indukan berkualitas super dari Indonesia.


Di dalam rumah, beberapa akuarium berukuran sedang disusun bertingkat. Di setiap akuarium terdapat ikan-ikan manfish yang dikelompokkan berdasar kualitas alias grade-nya.

Mulai grade B, A, top grade hingga superquality. Perbedaan kualitas ikan tersebut disesuaikan dengan pigmen warna masing-masing.

”Semakin warnanya kurang menarik, berarti grade-nya semakin rendah,” ungkap Irwan Cahyadi, pemilik toko ikan Icher Angelfish Bekasi saat ditemui Jawa Pos Kamis (24/3/2022).

Dia menangkar ribuan manfish di rumah tersebut. Aktivitas budi daya ikan hias dari keluarga cichlid tersebut baru berjalan kurang lebih setengah tahun terakhir ini.

Manfish memang unik. Ikan yang juga dikenal dengan ikan bidadari tersebut memiliki ciri-ciri fisik yang spesifik. Tubuhnya pipih. Terdapat sirip atas-bawah yang membentang.

Ekornya panjang. Gerakannya yang kerap melayang-layang di dalam air membuat ikan itu terlihat menggemaskan. ”Sampai sekarang permintaan manfish di pasaran masih stabil,” kata dia.

Irwan menuturkan manfish yang umumnya menjadi ikan tankmade memang punya banyak varian. Di penangkarannya, ia mengelompokkan setiap varian tersebut berdasar corak warna dan sirip.

”Untuk sekarang manfish belum ada kontesnya. Jadi, kebanyakan orang belum tahu kriteria ikan yang bagus seperti apa,” tutur pria 30 tahun tersebut.

Dari corak warna itulah Irwan membagi ikan bernama ilmiah Pterophyllum tersebut menjadi beberapa kelompok. Grade B adalah kelompok manfish dengan kualitas paling rendah.

Manfish yang masuk kelompok ini umumnya berwarna kuning atau perak polos. Sedangkan grade A memiliki warna tegas, tapi tidak menyeluruh. ”Warnanya (grade A) setengah saja,” ungkapnya.


Manfish grade A dengan warna terang di setengah tubuhnya. Foto: Imam Husein

Kemudian, manfish kategori top grade memiliki warna merah atau oranye tegas. Beberapa ikan yang masuk kelompok ini juga memiliki titik merah (red spot) di tubuhnya.

”Terus yang paling atas itu superquality, warnanya terang minta ampun. Nggak pakai lampu, warnanya sudah terang sekali,” tutur dia.

Manfish dengan corak khas biasanya bisa dilihat ketika usia 4-5 bulan. Namun, tidak sedikit ikan yang berasal dari sungai-sungai di Amazon, Amerika Selatan, tersebut sudah terlihat ngejreng di usia kecil.

Karena itulah, pengelompokan berdasar corak warna dilakukan Irwan sejak angelfish masih usia belia.

Dari kolam penangkaran yang berisi ribuan ikan, Irwan mengamati perubahan warna itu. Satu per satu ikan yang memiliki warna paling menonjol dibanding yang lain segera dipindahkan ke akuarium khusus.

”Yang superquality itu sebenarnya saya pilih untuk calon indukan,” tutur Irwan. Saat ini Irwan memiliki sekitar 10 ekor manfish kualitas super berukuran 5-6 cm.


Manfish grade b warnanya cenderung polos. Foto: Imam Husein /Jawa Pos

Angelfish cenderung tidak ribet dalam hal perawatan. Saat memutuskan memulai budi daya, Irwan yang sebelumnya beternak cupang dan koki sejauh ini belum menemui kendala berarti.

Pergantian air (water change) dilakukan seminggu sekali. Suhu normal air 26-30 derajat Celsius.

Sementara untuk pakan, manfish juga cenderung tidak manja. Irwan biasanya memberi pelet ikan. Terkadang juga cacing sutra, cacing darah, dan jentik nyamuk sebagai pendukung.

Khusus untuk cacing sutra, Irwan lebih dulu merendamnya dengan methylene blue selama 30 menit sebelum diberikan ke ikan supaya steril.

Sejak berkecimpung di dunia manfish, Irwan pun tak pernah sepi orderan. Melalui media sosial (medsos), dia aktif mempromosikan ikan-ikannya. Pembelinya berasal dari berbagai daerah.

Mulai Riau, Jambi, sampai Makassar. Bahkan, belum lama ini ikannya dilirik eksportir. ”Kalau jadi yang superquality mau dikirim ke Amerika,” terang dia.

Untuk harga, beda grade beda pula harganya. Yang paling mahal tentu superquality. Irwan membanderol Rp 1 juta per ekor.

Sementara top grade dibanderol Rp 150 ribu per ekor. Kemudian, grade A Rp 50 ribu per ekor. ”Grade B Rp 15 ribu per ekor, tapi minimal harus beli 10 ekor,” terang bapak satu anak itu.

Bagi dia, beternak manfish merupakan salah satu model investasi menjanjikan. Sebab, ikan-ikan yang mulanya dibeli dengan harga puluhan atau ratusan ribu bisa bernilai jutaan rupiah.

Dengan catatan, peternak sabar dan telaten merawat ikan. Meski menguras waktu cukup banyak, Irwan merasa enjoy menggeluti hobinya.

Seperti kata Bob Sadino, Irwan tidak banyak rencana dalam budi daya manfish. ”Yang penting usaha dulu. Masalah gagal itu pasti ada jalan keluarnya,” papar dia.  (Jawa Pos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: