18 Juta Warga Jakarta Diprediksi Mudik Lebaran, Kemenhub Cegah Calo Bus Pariwisata Beroperasi
Reporter:
usep saeffulloh|
Jumat 01-04-2022,10:00 WIB
Radartasik.com, Sebanyak 18 juta warga Jakarta diprediksi akan mudik Lebaran 2022. Terlebih, sudah dua tahun mudik Lebaran dibatasi karena pandemi Covid-19.
“Orang Jakarta yang mau mudik ke Jawa pasti 18 juta warga Jakarta yang akan mudik menurut Pak Sambodo (Dirlantas Polda Metro Jaya) ini,” ujar
Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Menurut data yang didapat
Fadil Imran, total keseluruhan masyarakat yang mudik seluruh Indonesia pada Lebaran tahun ini mencapai 70 juta jiwa. Angka itu menjadi perhatian dari aparat kepolisian, termasuk Polda Metro Jaya.
“Ada sekitar 70-an juta masyarakat yang akan mudik tahun ini. Lalu pasti banyak orang Jakarta, orang Bandung, orang Sumatera mau ke Jawa lewat Jakarta,” katanya.
Untuk memastikan keamanan para pemudik, Polda Metro Jaya mendirikan posko pengamanan di sejumlah lokasi.
“Masyarakat harus kita buat betul-betul nyaman, senyaman-nyamannya. Posko untuk melaksanakan vaksinasi, posko untuk cek kesehatan, posko sekedar relaksasi, bahkan mungkin SPBU mini kita bisa siapkan di titik-titik ini,” tutur
Fadil Imran.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan membolehkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik pada Idul Fitri 2022. Syarakat bagi masyarakat melakukan mudik harus sudah mendapat vaksinasi dosis lanjut (booster).
Selain mudik, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengizinkan untuk umat Islam melaksanakan ibadah Tarawih secara berjamaah di Masjid. Hal ini tentu berbeda dengan peraturan saat Idul Fitri tahun lalu.
Mengantisipasi Calo Bus Pariwisata
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengantisipasi adanya fenomena calo atau penyelenggara kegiatan ilegal, yang menawarkan jasa perjalanan mudik menggunakan bus pariwisata pada periode angkutan Lebaran 2022 ini.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, penawaran tiket mudik bus pariwisata oleh calo adalah hal yang ilegal dan tidak resmi. Hal tersebut berpotensi menjadi penipuan terkait tarif yang ditawarkan, maupun risiko yang sulit untuk diawasi faktor keselamatannya.
Menurutnya, oknum yang menawarkan tiket mudik dengan bus pariwisata ini patut diwaspadai, karena belakangan sudah banyak pihak mulai gencar menawarkan jasa untuk mengantarkan mudik. Sayangnya mereka beroperasi tanpa izin resmi, atau tidak terdaftar.
“Dikhawatirkan kalau kendaraannya sudah lama tidak diuji kir, maka faktor keselamatan jadi taruhannya. Oleh karena itu kami akan tingkatkan pemeriksaan dan pengawasan terhadap bus pariwisata gelap, sekaligus mengimbau masyarakat, untuk tidak tergiur pada tawaran harga murah tapi tidak terjamin keamanannya,” kata Dirjen Budi, Rabu (30/3/2022).
Sehingga, pemerintah akan meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan angkutan pariwisata ilegal yang tidak berizin. Sementara bagi pengusaha bus pariwisata yang berizin, diharapkan untuk melakukan rampcheck terhadap armada yang dimilikinya, terutama menjelang Angkutan Lebaran 2022.
“Saat melakukan rampcheck dimohon agar berkoordinasi dengan BPTD dan Dishub setempat, terutama karena ada kemungkinan terdapat armada bus pariwisata yang lama tidak dioperasikan selama masa pandemi,” tuturnya.
Selain itu, Kemenhub juga meminta masyarakat agar menggunakan sekaligus mendukung operasional transportasi, khususnya operator bus yang resmi. Apalagi selama beberapa tahun terakhir bus pariwisata sering mengalami kecelakaan dan cukup fatal.
“Maka kami mengimbau untuk kita bersama-sama mencegah adanya kejadian tersebut dengan memilih menggunakan bus AKAP resmi dengan trayek yang sudah terdaftar sehingga pengawasan dan keselamatannya terjamin,” imbuhnya.
Dirjen Budi menambahkan, faktor keselamatan bus pariwisata dan AKAP menjelang Angkutan Lebaran 2022 perlu ditingkatkan. Terutama pada masa pandemi Covid-19, unsur kesehatan baik pengemudi dan kru patut diperhatikan sebelum bertugas.
“Kita semua tentu tidak ingin pada periode Angkutan Lebaran 2022 ini pengawasan menjadi lemah dan justru membahayakan kesehatan calon penumpang. Seharusnya baik peningkatan keselamatan dan protokol kesehatan tetap dijaga meski pandemi kini kian kondusif,” paparnya.
Ia juga mengimbau agar jajarannya di Ditjen Hubdat untuk menggandeng Polri agar menjalin koordinasi guna menjaring oknum yang berupaya menipu calon pembeli tiket mudik dengan bus pariwisata ilegal.
“Kita perlu mengantisipasi kejadian ini karena di media sosial sudah mulai banyak agen-agen yang tidak bertanggungjawab menawarkan jasa mudik dengan bus pariwisata yang kondisi bus nya tidak jelas serta trayeknya tidak memiliki izin,” ujarnya. (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: