Ramadhan Tinggal Hitungan Hari Tapi Harga Bahan Pokok Masih Tinggi, Bagaimana Ini?

Ramadhan Tinggal Hitungan Hari Tapi Harga Bahan Pokok Masih Tinggi, Bagaimana Ini?

Hanya tinggal hitungan hari, Ramadhan 2022 akan segera tiba. Kaum muslim menyambut bulan suci ini dengan suka cita. Namun di tengah kegembiraan itu, masyarakat masih mendapati fakta di pasaran bahwa harga bahan pokok masih tinggi.

Harga pangan pokok beberapa komoditas seperti telur ayam, daging sapi, minyak goreng, bawang putih, dan gula pasir terpantau tinggi. Hal tersebut seiring dengan banyaknya permintaan masyarakat terhadap bahan pangan pokok.

Di Pasar Kebayoran Lama, harga telur ayam seharga Rp 24.000 per kilogram. Harga tersebut sedang tinggi dibandingkan harga normal dikisaran Rp 19.000 hingga Rp 22.000 per kilogram.

Salah satu pedagang telur ayam di Pasar Kebayoran Lama Idris mengatakan, mahalnya harga telur ayam karena harga dari petelur nya juga mengalami kenaikan. 
“Dari petelurnya naik kayaknya. Ini mau puasa juga. Tiap tahun juga biasanya naik,” ujarnya, Selasa (29/3/2022).

Selain itu, harga bawang merah dan bawang putih seharga Rp 40.000 per kilogram. Namun, harga cabai rawait merah yang sempat menyentuh Rp 80.000 hingga Rp 90.000 per kilogram kini sudah menjinak di harga Rp 55.000 hingga Rp 60.000 per kilogram.

Sementara harga daging sapi dikisaran Rp 135.000 hingga Rp 140.000 per kilogram. Salah satu pedagang sapi Sabar mengaku saat ini peminat daging sapi sedang sepi. “Sepi. Lagi mahal. Jadi jarang ada yang beli,” ucapnya.

Sedangkan harga minyak goreng curah dikisaran Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per kilogram. Dan harga gula pasir Rp 14.000 per kilogram.

Satgas Pangan Melakukan Evaluasi

Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika menggelar rapat koordinasi internal dalam rangka mengevaluasi ketersediaan dan harga pangan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022.

Dalam rakor yang dihadiri oleh Satgas Pangan Pusat dan Kasatgas Daerah dari seluruh Indonesia itu, Helmy menyampaikan secara umum ketersediaan barang kebutuhan pokok masyarakat menjelang bulan puasa dan Lebaran tahun ini mencukupi.

“Hal ini berdasarkan hasil monitoring, paparan dan data yang dihimpun dari kementerian terkait. Adapun beberapa komoditas yang menjadi hotspot selain minyak goreng, yaitu gula, daging sapi dan kedelai karena pemenuhannya bergantung pada impor dan harga dipengaruhi oleh perkembangan global,” kata Helmy di Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Untuk komoditas lokal seperti bawang merah dan cabai, Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen ini mengatakan secara umum stok ketersediaannya aman.

Helmy menyampaikan, pemerintah sudah mengambil langkah-langkah antisipasi terkait dengan hal ini melalui realisasi importasi gula, daging sapi, dan kedelai yang untuk tujuan pemenuhan ketersediaan di dalam negeri.

“Strategi komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan akan terus dilaksanakan dan ditingkatkan untuk mendiskusikan permasalahan yang terjadi dan penyelesaiannya,” ujarnya.

Satgas Pangan Polri, lanjut Helmy, tetap mendalami dan menindaklanjuti informasi-informasi yang masuk terkait adanya dugaan pihak-pihak yang berlaku curang atas komoditas untuk keuntungan pribadi. Laporan tersebut akan ditangani secara objektif, prosedural, profesional dan transparan.

Dalam rakor tersebut, Helmy memberikan beberapa penekanan. Pertama, terkait dengan minyak goreng yang saat ini sedang dilakukan upaya stabilisasi oleh pemerintah, harus didukung dengan langkah nyata membantu pengawasan dan pendistribusiannya harus lancar.

Kedua, terkait komoditas lain menjelang bulan puasa dan Lebaran, Satgas Pusat dan Daerah agar melakukan pengecekan langsung on the spot di sentra-sentra pangan seperti Brebes, Magelang, Temanggung dan lain-lain.

“Kunjungi petani, pedagang sampai ke pasar untuk bisa berkomunikasi dengan baik, serap apa yang menjadi permasalahan,” jelas mantan Dittipideksus Bareskrim ini.

Ketiga, harus optimistis stok ketersediaan, distribusi dan harga pangan menjelang bulan puasa hingga Lebaran tahun ini stabil melalui kerja keras dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan.

Keempat, Helmy mengungkapkan sejak menjabat Kasatgas Pangan banyak suka duka dalam upaya mendukung pemerintah dalam mewujudkan pangan aman.

“Alhamdulillah selama 2019, 2020 dan 2021 secara umum, pangan aman, termasuk saat perayaan hari besar keagamaan nasional,” ujarnya.

Helmy bergabung di Satgas Pangan sejak menjabat Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Wadirtipideksus) Bareskrim pada 2018, kemudian pada 2020 sebagai Kasatgas Pangan setelah menjabat Dirtipideksus.

Rakor tersebut dilanjutkan dengan penyerahan tugas dan tanggung jawab Kasatgas Pangan kepada Dirtipideksus Brigjen Whisnu Hermawan, yang sejak 2019 dirangkap oleh Dirtipideksus Bareskrim.

“Mari kita memberikan dukungan penuh kepada Dirtipideksus selaku Kasatgas Pangan untuk dapat mewujudkan pangan aman 2022,” ujarnya mengajak. (jp)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: