Ridwan Kamil Sebut Inovasi Toilet Daur Ulang Solusi Kurangi Pencemaran Sungai Citarum
Reporter:
ocean|
Rabu 30-03-2022,09:30 WIB
Radartasik.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan program Citarum Harum terus dilakukan. Berbagai permasalahan mengenai Sungai Citarum saat ini sedang ditangani secara bertahap dan sudah memberikan hasil signifikan.
Gubernur yang akrab dengan sapaan Kang Emil ini pun mengapresiasi keberadaan fasilitas reinvented
toilet atau
toilet daur ulang di warga RW 001 Pasirluyu Kota Bandung, Selasa (29/3/2022).
Penyerahan apresisasi dilakukan Presiden Direktur PT SCG (Siam Cement Group) Indonesia Chakkapong Yingwattanathaworn kepada Ketua RW 001 Pasirluyu Ema Mariana.
Ridwan Kamil menuturkan gagasan pembuatan
toilet untuk warga ini sangat baik dan salah satu inovasi yang sangat dirasaan langsung untuk masyarakat.
”Ini peresmian satu gagasan teknologi yang saya tunggu-tunggu karena kehadiran reinvented
toilet ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi pencemaran
Sungai Citarum, yang sebagian besar bersumber dari limbah permukiman,” kata
Ridwan Kamil.
Panjang
Sungai Citarum yang ratusan kilometer itu pencemarannya sebagaian besar bersumber dari kotoran, limbah industri, maupun limbah pemukiman.
Hadirnya teknologi
toilet daur ulang ini menjadi yang pertama di Indonesia. Semoga inovasi ini dapat ditiru masyarakat di Jabar.
”Alhamdulillah teknologi ini pertama kali di Indonesia. Sejarah
toilet canggih daur ulang ada di Pasirluyu,” ungkapnya.
Adapun pemilihan lokasi proyek di Pasirluyu karena kondisi MCK umum setempat belum memenuhi standar PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
Kang Emil memberikan masukan kepada SCG untuk penamaan atau istilah teknologi reinvented
toilet agar lebih dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia.
”Saya ada masukan kalau bisa cari istilah Bahasa Indonesia yang mudah. Saran saya namanya
toilet daur ulang, yang disingkat torang,” ungkapnya.
Chakkapong menjelaskan reinvented
toilet merupakan inovasi SCG yang menerapkan prinsip ESG (environment, social, governance) dan ekonomi sirkular.
SCG merevitalisasi bangunan
toilet lama di Pasirluyu menjadi
toilet canggih yang dapat mendaur ulang air limbah rumah tangga menjadi air bebas patogen.
Air ini dapat digunakan untuk pembilasan
toilet, serta mengurangi risiko pencemaran lingkungan akibat limbah yang tidak terurai optimal.
Fasilitas
toilet umum ini terdiri dari lima bilik
toilet, enam unit urinal, dan area cuci yang dapat dimanfaatkan oleh lebih dari 30 keluarga atau 150 warga Pasirluyu.
”Proyek reinvented
toilet mengusung teknologi aquonic 600 dan konsep speed bathroom yang efisien. Setiap hari, aquonic 600 mampu menampung dan mengolah hingga 600 liter limbah,” kata Chakkapong.
”Kami optimis, proyek ini dapat menjadi salah satu upaya penanganan limbah domestik, edukasi dan pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan penelitian yang merupakan tiga dari dua belas Program Prioritas Citarum Harum Juara,” tambahnya.
Proyek ini turut mewujudkan misi 100 persen ODF (Open Defecation-Free) di Bandung atau gerakan stop buang air besar sembarangan.
Pasca-penyerahan, SCG akan menjalankan fase monitoring bekerja sama dengan Fakultas Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menguji kualitas air secara berkala.
Kerja sama ini akan dilaksanakan selama satu tahun sebagai bentuk dari pendampingan dan pengawasan proyek dari SCG. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: