Walking Tour, Belajar Sejarah Lebih Seru, Mahasiswa Polbim Kunjungi Cagar Budaya Kota Tasikmalaya

Walking Tour, Belajar Sejarah Lebih Seru, Mahasiswa Polbim Kunjungi Cagar Budaya Kota Tasikmalaya

radartasik.com, RADAR TASIK - Bagi kaum milenial, pelajaran sejarah seringkali kurang menarik untuk dipelajari, karena sistem yang dahulu ada, di mana penyampaian sejarah hanya melalui buku.


Namun, saat ini banyak cara untuk mengenal sejarah, ada yang senang melakukannya dengan membaca buku, browsing internet ada pula yang belajar dengan melakukan perjalanan ke tempat-tempat bersejarah atau lebih dikenal dengan walking tour.

Walking tour merupakan sebuah cara untuk menikmati wisata dengan berjalan kaki dan berfokus pada warisan budaya dan sejarah untuk mengenal lebih dekat sejarah dari sebuah destinasi dengan merasakan langsung vibes serta atmosfer masa lalunya.

Banyak komunitas yang menawarkan pembelajaran sejarah dengan cara berbeda. Di Kota Tasikmalaya, terdapat beberapa komunitas pecinta sejarah. Salah satunya adalah Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Politeknik Bisnis Mayasari (UPW — Polbim) yang menggelar walking tour, Sabtu (19/3/2022)

Kepala Prodi UPW Polbim Laela Susanto mengatakan, fenomena walking tour ini coba dikenalkan kembali di Kota Tasikmalaya oleh Hima UPW Polbim yang merupakan kegiatan praktik perkuliahan dengan mengajak para peserta tur untuk mengenalkan benda, situs, tempat-tempat bersejarah dan budaya di Kota Tasikmalaya dengan cara yang menarik dan lebih mudah dipahami dan melihat sisi lain Kota Tasikmalaya.

“Terlebih, Kota Tasikmalaya dapat menjadi salah satu destinasi yang cocok untuk dikunjungi. Sesuai dengan julukannya Mutiara dari Timur, Kota Tasikmalaya memiliki jenis wisata yang beragam sehingga dalam sektor pariwisata memiliki potensi yang cukup besar,” ujarnya.

Kegiatan yang diadakan oleh Hima UPW Polbim ini merupakan kegiatan kedua dan mengambil objek yang letaknya berdekatan.

“Dengan kegiatan ini, praktik perkuliahan sekaligus menjadi wadah kegiatan mahasiswa di bidang perjalanan wisata, bagaimana caranya supaya kegiatan lebih menarik dan lebih kreatif dan dapat diterima oleh semua kalangan, maka kami mengadakan walking tour di Kota Tasikmalaya,” tutur Laela Susanto.

Dalam kegiatan ini Hima UPW Polbim membatasi jumlah peserta tur maksimal 20 orang. Pembatasan ini diberlakukan supaya dalam penyampaian cerita sejarah kepada peserta tur lebih efektif dan jelas diterima secara langsung.

Perwakilan Hima UPW Polbim menuturkan, kegiatan walking tour kali ini bertemakan bangunan bersejarah, yang masuk dalam list cagar budaya Kota Tasikmalaya. Ke depannya kami akan mengadakan kembali kegiatan ini dengan tema yang berbeda, seperti tema kuliner legendaris, tema Budaya, tema handycraft khas dan lainnya.

Kota Tasikmalaya sebenarnya menarik, kita tidak hanya bisa melihat Pendopo Tasikmalaya dan Masjid Agung Tasikmalaya. Tapi ada cerita menarik lagi atau sisi menarik lagi dari budaya dan sejarah Tasikmalaya. Misalnya sejarah terbentuknya Tasikmalaya, sejarah perjuangan kemerdekaan, arsitektur rumah atau sejarah penamaan jalan.

Hal tersebut yang coba dikenalkan dengan cara yang baru. Informasi sejarah dikutip dari berbagai literasi baik dari buku, jurnal penelitian dan juga penuturan sumber lainnya. Meski demikian, setiap mahasiswa yang menjadi tour guide berusaha untuk menyampaikan cerita dengan cara yang edukatif dan lebih mudah dipahami tanpa mengurangi atau merubah sejarah.

Banyak warga Tasikmalaya tidak mengetahui bahwa di Kota Tasikmalaya terdapat Tugu Peta, Tugu Titik 0 KM, bahkan tidak tahu tentang Tugu Siliwangi dan juga sejarah Batalion Beruang Merah yang terkenal dalam aksi membendung penjajah pada masa Perang Kemerdekaan.

“Kami mencoba mengenalkan Kota Tasikmalaya dari sisi yang berbeda, agar masyarakat mendapat informasi, karena wisata sejarah ini bisa menjadi kegiatan wisata yang rekreatif sekaligus edukatif dan memberikan dampak baik bagi masyarakat luas,” katanya.

Pihaknya juga berharap melalui kegiatan ini, masyarakat khususnya generasi muda dapat bersama-sama melestarikan budaya serta lebih menjaga nilai-nilai sejarah yang ada di Kota Tasikmalaya. ”Agar sejarah terus hidup di semua generasi dan tidak hilang begitu saja,” tuturnya.

Dosen Prodi Usaha Perjalanan Wisata Polbim Putri Mutiara Rakista SSos MAp mengatakan, kegiatan mengunjungi tempat sejarah sambil mendengar sebuah cerita sejarah secara langsung memang sangat menarik, karena serasa memasuki dimensi waktu yang berbeda sambil berburu foto juga.

Selain itu, dengan berjalan kaki mengikuti tur maka kita mendapat sisi positif dalam kesehatan. Oleh karena itu, walking tour dapat menjadi pilihan bagi para wisatawan yang ingin mencoba cara lain dalam berwisata.

Bagi masyarakat yang tertarik mengikuti kegiatan walking tour ini, dapat langsung menghubungi Kampus Polbim yang lokasinya di Komplek Ruko Mayasari Plaza Nomor 1 — 4 Kota Tasikmalaya. (rls/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: