Waduh! Tabloid Rusia Pro-Kremlin Sebut 10.000 Tentara Rusia Tewas, Tapi Tak Lama Kemudian Direvisi
Reporter:
radi|
Selasa 22-03-2022,21:20 WIB
Radartasik.com, RUSIA - Hingga kini belum ada angka resmi yang disampaikan militer maupun Pemerintah Rusia tentang jumlah korban tewas tentaranya selama melakukan invasi ke Ukraina.
Hanya saja tidak lama kemudian informasi tentang angka korban yang tewas itu langsung
dihapus dan direvisi dari situsnya.
Mengutip pejabat Kementerian Pertahanan Rusia yang membantah jumlah korban yang dilaporkan oleh rekan-rekan Ukraina mereka dalam laporannya yang terbit pada Minggu, 19 Maret 2022.
Tetapi, laporan tersebut mengalami perubahan dari publikasi awalnya dengan angka yang
dihapus, menunjukkan bahwa ada kontrol ketat pada informasi yang tersedia untuk publik Rusia mengenai perang.
Reporter The Kyiv Independent, mengatakan dalam sebuah tweet yang menunjukkan modifikasi artikel tersebut.
“Ini benar-benar mengejutkan,” kata Illia Ponomarenko
Mengutip perkiraan awal Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina yang menyebutkan jumlah
tentara Rusia yang tewas sejak invasi dimulai hampir
15.000, di samping 96 pesawat yang hilang dan 118 helikopter.
Perkiraan Ukraina diikuti dalam artikel oleh angka-angka dari Kementerian Pertahanan Rusia, yang menempatkan kerugian pada 9.861 dan
16.153 terluka.
Ponomarenko mengatakan dalam tweetnya bahwa “cerita itu segera
dihapus.” Versi artikel yang lebih baru tidak menyertakan gambar.
Artikel yang diterbitkan oleh Pravda, yang didirikan pada tahun 1925 sebagai koran pemuda Soviet , memberikan laporan positif tentang kemajuan pasukan Rusia di Ukraina tenggara, yang menyatakan bahwa “dua tank, tiga kendaraan tempur infanteri, enam artileri lapangan dan mortir, serta sekitar 60 militan dari formasi nasionalis Ukraina dihancurkan.”
Tujuh drone Ukraina ditembak jatuh oleh pasukan Rusia yang juga menyerang fasilitas militer negara itu, menurut Pravda.
Namun, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah posting Facebook pada hari Senin bahwa pasukan Rusia mengalami “korban besar, termasuk perbaikan peralatan militer.(len/rmol)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: