Revitalisasi Tahap Pertama di Situ Gede Fokus di Bidang Ini

Revitalisasi Tahap Pertama di Situ Gede Fokus di Bidang Ini

Radartasik.com, KOTA TASIKMALAYA - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidik mengatakan, Objek Wisata Situ Gede, salah satu aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat, merupakan tempat penampungan air yang dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian Kota Tasikmalaya. 

"Tentunya seiring dengan perkembangan, kita tahu juga bahwa Situ Gede ini satu-satunya tujuan wisata di Kota Tasikmalaya," katanya kepada wartawan usai acara Puncak Peringatan Hari Air Dunia Ke-30 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 di Situ Gede Kota Tasikmalaya Selasa (22/3/2022).

Dengan potensi yang ada, kata dia, pemerintah merevitalisasi kawasan ini dalam rangka memperbaiki wajah Situ Gede. "Tentunya tujuan akhir dari revitalisasi bisa membangkitkan kesadaran masyarakat tentang infrastruktur atau menjaga mata air. Makanya kami mengajak menjaga lingkungannya, serta tidak membuang sampah sembarangan dan lainnya untuk menunjang kelestarian air di Situ Gede ini," jelas Dikky.

Tahap pertama revitalisasi dengan mengandalkan anggaran Rp 8 miliar, difokuskan pada pembangunan gerbang masuk dan penataan kios pedagang di Kawasan Objek Wisata Situ Gede. Termasuk tempat parkir, dan akses jalan ke kawasan objek wisata. “Total anggaran di tahap awal ini Rp 8 miliar, sedangkan untuk kebutuhan secara keseluruhan Rp 38-40 miliar. Tentunya revitalisasi bagian tahap awal itu disesuaikan dengan ketersediaan anggaran," beber dia.

Revitalisasi Situ Gede harus sudah dimulai pada bulan Juni mendatang. Saat ini sudah masuk pada proses pengadaan barang dan jasa. Tergetnya, tahap pertama revitalisasi ini selesai enam bulan. 

"Akhir tahun tahap pertama ini mudah-mudahan selesai. Untuk target selesai revitalisasi secara keseluruhan akan kita ajukan kembali pada tahun 2023 mendatang sesuai dengan keinginan Pak Wali Kota Tasikmalaya," katanya.

Dikky mengharapkan, tahap selanjutnya bisa melaksanakan berbagai pembangunan, seperti gardu pandang termasuk dibangunnya tugu kujang di tengah-tengah Situ Gede sebagai ikon Jawa Barat. "Mudah-mudahan itu bisa juga dilaksanakan untuk tahapan selanjutnya," sebut dia.

Sekadar diketahui, ketersediaan air Situ Gede sebelumnya diperoleh dari mata air Gunung Galunggung. Sejak letusan puluhan tahun silam, mata air dari Galunggung yang mengalir ke kawasan Situ Gede tertutup. 

"Jadi saat ini ketersediaan air mengandalkan sumber-sumber dari buangan air irigasi Cibanjaran. Meskipun begitu, kami akan terus berusaha memikirkan agar ketersediaan air cukup dan tidak kering saat musim kemarau, tentunya dengan normalisasi mata air yang tersumbat saat ini," jelas dia. (Ujang Nandar/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: