Permintaan Wali Kota Tasikmalaya ke Satgas Pangan: Wajib Awasi Ketat Distribusi Subsidi Minyak Goreng Curah Rp 14.000 Per Liter
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Sabtu 19-03-2022,10:00 WIB
Radartasik.com, TASIK — Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan di wilayahnya mengawasi ketat distribusi minyak goreng curah, sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah Rp 14.000 per liternya.
Hal ini guna mempercepat pemerataan harga jual
minyak goreng curah di pasaran sesuai HET di Kota Tasikmalaya, usai harga
minyak goreng kemasan dicabut subsidinya.
Selama ini para pedagang berdalih masih menjual stok lama
minyak goreng curah yang dibelinya masih harga tinggi yang dijual ke konsumen Rp 19.000 per liternya.
"Saya belum lihat surat edaran yang baru ini nya. Iya kebijakan baru itu, ya rada aneh oge lah. Kebijakan minyak, tapi memang yang penting ke masyarakatnya lebih murah secara langsung. Kalau pun masyarakat mau beli (
minyak goreng) yang mahal silahkan," ujar
Muhammad Yusuf, Jumat (18/03/22).
Muhammad Yusuf menerangkan, tugasnya selama ini di daerah adalah memastikan subsidi
minyak goreng curah sampai ke masyarakat merata di pasaran.
Paling penting menjaga bagaimana caranya distribusi
minyak goreng lancar dan harganya sesuai dengan HET baru.
"Tapi disubsidi ini harus sampai ke masyarakat dan betul-betul jadi perhatian dan pengawasan yang lebih ketat. Jangan sampai nanti minyak curah gak ada di pasaran, harganya naik lagi. Perlu pengawasan ketat dari Satgas Pangan," terangnya.
Sampai saat ini, tambah Yusuf, belum ditemukan adanya kasus penimbunan
minyak goreng di wilayahnya.
Selama ini, distribusi
minyak goreng relatif lancar meski sebelumnya harga di pasaran belum bisa merata sesuai HET.
Dia enggan membebani masyarakat terkait konsumsi makanan karena memang kondisi di Tasikmalaya distribusi
minyak goreng relatif lancar.
"Saya kira enggak kalau kita imbau (masak tanpa
minyak goreng), tidak ada diimbau untuk mengukus segala macam. Yang bebas aja (olah makanan). Orang mau makan apa silahkan aja bebas. Kalau dibatasi jadi stres jadi sakit, kasihan," ujar
Muhammad Yusuf.
(rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: