Minyak Goreng Curah di Kota Tasik Rp 19 Ribu, Kemasan Rp 24 Ribu, Emak-emak: Bingung dan Pusing
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Jumat 18-03-2022,10:30 WIB
Radartasik.com, TASIK — Emak-emak di Kota Tasikmalaya merasa bingung dengan penetapan harga minyak goreng kemasan yang harganya naik drastis menjadi Rp 24.000 per liter dari sebelumnya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Sementara itu, harga minyak curah di beberapa Pasar Tasikmalaya masih dijual beragam mulai Rp 17.000 sampai Rp 19.000 per liternya, karena mengaku masih membeli dengan harga lama yang mahal.
"Minyak kemasan mahal lagi sekarang, minyak curah Rp 19.000 per liternya di pasar. Jadi kemarin
HET-
HET itu buat apa? Pusing, apa perlu kita demo bawa panci keluar," jelas Titin sembari menggerutu keluar dari kasir ritel itu, Jumat (18/03/22).
Salah seorang pedagang
minyak goreng di Pasar Rel Gunung Pereng,
Kota Tasikmalaya, Ai (50), membenarkan harga minyak curah di pasarnya masih dijual Rp 19.000 per liter. Soalnya, dirinya membeli
minyak goreng di agen untuk dijual kembali masih mahal.
"Sekarang saya tidak mungkin jual sesuai
HET baru Rp 14.000 per liter. Saya belanjanya juga lebih dari segitu harganya. Ini saya gak ambil keuntungan banyak, paciwit-paciwit (sedikit)," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Pepen (39), salah seorang pedagang
minyak goreng di Cikurubuk
Kota Tasikmalaya, yang masih menjual minyak curah Rp 19.000 per liternya.
Meskipun sebelumnya ada operasi pasar, dirinya dan rekan pedagang lainnya masih menjual
minyak goreng stok lama yang dibelinya masih mahal.
"Stok saya waktu beli mahal masih banyak, belinya lebih dari Rp 14.000. Kalau saya jual sesuai
HET minyak curah baru Rp 14.000, saya rugi dong, ngapain dagang kalau rugi," tambahnya.
"Saya belinya saja minyak curah Rp 17.700 per liternya. Saya jual ke pedagang Rp 18.000. Saya sedikit bawa selisihnya. Belum bayar pegawai, belum menyusut. Saya jujur rugi dan hanya mempertahankan pelanggan saja dengan kondisi seperti ini," ungkap tambahnya.
Dalam sehari dirinya bisa menghabiskan 360 sampai 420 liter atau 2 sampai 3 drum minyak curah kepada para pelanggannya yang semuanya pedagang di pasar. Kenaikan harga minyak curah tak menentu ini sangat dirasakan dampaknya oleh penjual eceran dan agen kecil di lapangan.
"Saya beli Rp 17.700 per liter minyak curah, saya jual ke pelanggan (pedagang eceran) Rp 18.000 per liter. Lalu saya harus jual sekarang Rp 14.000 per liter. Saya rugi besar dong, harusnya mengerti itu. Jangan asal asal saja mengubah-ubah harga minyak," jelasnya.
Sementara itu, di ritel-ritel modern wilayah
Kota Tasikmalaya sudah banyak kembali pasokan minyak kemasan dengan harga mulai Rp 20.500 sampai Rp 25.000 per liternya. Kedatangan pasokan melimpah minyak gorengan kemasan di ritel itu mulai datang sejak hari kemarin (17/03/22).
"Kalau kemarin saat murah kosong terus, ada pasokan 4 hari sekali langsung habis, kosong lagi. Kalau sekarang mulai hari ini sudah banyak lagi pasokan dengan harga normal bukan
HET. Paling murah minyak kemasan Rp 20.500 sampai termahal Rp 25.000 per liter. Bagaimana merek-nya," singkat salah seorang pegawai Indomaret di Jalan RE Djaelani
Kota Tasikmalaya.
(rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: