Pelantikan DPC KPPI Kota Tasikmalaya Sempat Diwarnai Unjuk Rasa

Pelantikan DPC KPPI Kota Tasikmalaya Sempat Diwarnai Unjuk Rasa

Radartasik.com, KOTA TASIK - Prosesi pelantikan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Tasikmalaya sempat diwarnai aksi demonstrasi dari anggotanya sendiri yang berujung kericuhan antara massa pro dan kontra pelantikan di Gedung Galih Pawestri, Kamis (17/03/22). 

KPPI sendiri merupakan organisasi yang mewadahi para perempuan lintas partai atau seluruh partai politik yang ada di Indonesia untuk menjalankan syarat 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen.

Pantauan di lokasi, puluhan anggota KPPI Kota Tasikmalaya yang kontra pelantikan pengurus baru berteriak di depan pintu gerbang gedung, sembari membawa spanduk beruliskan nada protes. 

Aksi mereka dihalang-halangi oleh anggota yang pro pelantikan di depan gerbang masuk dengan cara berdiri rapat membelakangi ibu-ibu pengunjuk rasa. 

Sempat terjadi aksi dorong-dorongan dan saling tunjuk dengan teriak-teriak antara anggota yang pro dan kontra saat berjalannya pelantikan. 

Mereka yang aksi adalah perwakilan masing-masing partai politik (parpol) yang mendapat rekomendasi, tetapi tak dilibatkan dalam Muscab KPPI Kota Tasikmalaya yang dihelat beberapa waktu lalu.

Anne Yuniarti SH, perwakilan salah satu paprol yang melakukan aksi mengatakan, tahun 2019 akhir KPPI Kota Tasikmalaya melakukan Musda dengan pimpinan sidang dirinya dan dihadiri ketua lama serta Ketua DPD KPPI Jabar, Ratnaningsih.

"Saat itu di Muscab ada 4 calon. Proses mekanisme sudah dijalankan. Artinya sudah melalui proses penjaringan dan ada pemberitahuan ke setiap parpol," paparnya.

Saat itu diketok palu yang meraih suara terbanyak menjadi ketua KPPI periode selanjutnya. Namun, tiba-tiba ketua KPPI Jabar menelepon harus aklamasi kepada satu nama.

"Satu nama yang ditunjuk ketua KPPI Jabar jadi ketua dan dilantik tadi, saat di Musda meraih 3 suara. Sedangkan yang harusnya dilantik menjadi ketua adalah yang meraih 7 suara. Ini kan membuat kami kecewa. Ada apa ini?" terangnya.

Ketua KPPI Jabar, Ratnaningsih pun mengaku kaget dengan adanya aksi saat dirinya melantik pengurus KPPI Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya.

"Dari 27 kota dan kabupaten se-Jabar hanya di sini saja yang begini. Ini hanya salah paham saja. Jangan ada adu domba ya. Saya tak ada kepentingan di sini. Jangan mengutamakan emosi, harus duduk bareng dan beretika politik," tuturnya.

Namun, dirinya memaklumi mereka karena telah terjadi kesalahpahaman antara anggota yang pro dan kontra yakni tak adanya komunikasi antara pengurus baru dengan anggotanya yang protes. 

"Saya malu, kecewa dan kaget. Ternyata setelah dirembukkan ada kesalahpahaman di tubuh KPPI Kota Tasikmalaya. Makanya saya sudah perintahkan antara pengurus pro dan kontra untuk berkomunikasi dan masuk ke struktur organisasi yang baru. Sehingga semuanya terakomodir di KPPI Kota Tasikmalaya. Sudah beres," jelasnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: