34 Atlet Bertarung di One Day Muaythai Member Fight Kota Tasikmalaya

34 Atlet Bertarung di One Day Muaythai Member Fight Kota Tasikmalaya

Radartasik.com, KOTA TASIK - One Day Muaythai Member Fight Pengcab Muaythai Kota Tasikmalaya, kembali dihelat di Cilembang, Minggu (13/03/22). Sebanyak 34 atlet dari berbagai member di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya bertarung di ivent tahunan ini. 

Ajang ini menjadi seleksi bibit atlet muaythai yang akan dibina Pengcab Muaythai Kota Tasikmalaya kedepan. Hal itu diungkapkan Penasehat Pengcab Muaythai Kota Tasikmalaya, H Dadan Sudrajat SAg. Kata dia, di cabor muaythai ini banyak member (klub) atau atlet yang privat langsung.

"Nah usai Babak Kualifikasi (BK) Porda Jabar 2022 di Subang banyak atlet kita yang lolos, jadi kami perlu mengambil lagi bibit atlet-atlet di Kota Tasikmalaya untuk ivent selanjutnya," paparnya.

"Salah satunya penjaringannya melalui pertandingan ini. Jadi ivent ini sambil kami menggali potensi-potensi atlet Kota Tasikmalaya," sambungnya.

Mereka yang tampil di ivent ini, terang dia, bukan yang ikut BK. Nanti hasilnya akan dibina Pengcab Muaythai untuk dijadikan atlet muaythai Kota Tasikmalaya di ajang lainnya.

"Ini cikal bakal sebelum atlet tampil di BK ya ivent ini. Baik dari teknik, mental dan fisik. Ketiga hal ini saling melengkapi di muaythai. Ini hampir mirip dengan tinju," terangnya.

Dalam olahraga ini, menurut dia, mental atlet dan naluri tarung ada tidaknya, tekniknya juga ada tidaknya akan terlihat. Karena dalam olahraga full body kontak intelegensi juga harus tetap jalan ditunjang fisik.

"Fisik sangat menunjang. Contohnya jika si atlet merokok akan kelihatan fisiknya saat latihan," tambahnya.

Jelas dia, ke depan olahraga ini juga bisa menjadi solusi buat kegiatan anak-anak di luar rumah. "Daripada jadi geng motor, lebih baik masuk ke muaythai. Karena kalau di jalanan mukul orang jadi urusan hukum, tapi kalau di sini mukul orang dapat apresiasi," jelasnya.

Ketua Panitia One Day Muaythai Member Fight Kota Tasikmalaya, Mohamad Redho menuturkan, ivent ini rutin digelar pihaknya setahun 3 kali. Ini menjadi ajang seleksi bagi para atlet sebelum mengikuti BK Porda, Kejurda dan PON.

"Pengamatan saya atlet yang sudah tampil masih ada beberapa koreksi. Salah satunya adalah fisik. Fisiknya masih kurang. Soalnya bela diri muaythai itu fisik menunjang. Percuma punya teknik tapi fisiknya tak prima. Ini harus ditingkatkan lagi," tuturnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: