Harga Sembako Melonjak Jelang Ramadan, Pemerintah Janji Stabilkan Harga, Tunggu Gebrakannya

Harga Sembako Melonjak Jelang Ramadan, Pemerintah Janji Stabilkan Harga, Tunggu Gebrakannya

Harga-harga sembako melonjak menjelang Ramadan. Tak hanya minyak goreng, daging sapi, cabai rawit juga ikut naik. Apa respons pemerintah menyikapi permasalahan itu?

Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo mengatakan bahwa harga bahan pokok saat ini mengalami peningkatan. Bukan hanya minyak goreng saja yang mengalami lonjakan harga.

Berdasarkan pantauan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (9/3/2022) sejumlah komoditas naik. Mulai dari cabe hingga daging sapi dan kerbau mengalami peningkatan harga. 

“Ada sedikit kenaikan di cabe dan bawang merah naik,” kata dia di lokasi.

Berdasarkan laman infopangan per 8 Maret, harga komoditas jenis cabe merah keriting naik Rp 617 menjadi Rp 52.702 per kilogram (kg). Sementara cabe merah besar naik Rp 711 ke harga Rp 55.111 per kg.

Kemudian, untuk daging sapi has (paha belakang) naik tipis sebesar Rp 222 ke Rp 140.666 per kg. Lalu, untuk daging sapi murni sebesar Rp 869 ke Rp 137.065 per kg.

Selain harga yang mengalami kenaikan, adapula komoditas yang harga jualnya menurun, antara lain adalah bawang putih yang berada di angka Rp 31.212 per kg serta gula putih pada harga Rp 14.159 per kg. 

“Jadi kita lihat bawang putih juga baik, gula bagus,” seru dia.

Dirinya pun menyampaikan komitmennya untuk dapat melakukan stabilisasi harga pada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga. Salah satu yang tengah dilakukan adalah mendistribusikan daging sapi dan kerbau.

“PR saya dengan Pak Mendag adalah lakukan stabilisasi. Jadi setelah ini action untuk daging akan kita distribusikan daging-daging yang baru datang kemarin, ini untuk memberikan pilihan kepada masyarakat bahwa ada daging yang hot meat, frozen sapi dan kerbau,” tutur Arief. 



Harga Cabai Rawit Meroket



Tiga pekan menjelang Ramadan, harga cabai merah di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya paling mahal tembus sampai Rp 70.000 per kilogram. 

Harga cabai yang paling mengalami kenaikan drastis dibanding harga komoditi lainnya karena pasokan kurang akibat banyak petani gagal panen. 

Nenden (40), salah seorang pedagang cabai di pasar itu mengatakan, kenaikan cabai merah yang terjadi sekarang disebabkan kurangnya pasokan dari petani.

Hampir semua harga jenis cabai mengalami kenaikan sejak beberapa pekan terakhir. 

Paling tinggi kenaikan yakni cabai domba atau sejenis cabai kriting tapi agak besar dan yang paling pedas dari Rp 35.000 menjadi Rp 70.000 per kilogramnya atau naik 100 persen.

"Paling mahal sekarang cabai domba yang paling diminati dan paling mahal Rp 70 ribu per kilogram," ujar Nenden di lokasi jualannya, Rabu (09/03/22). 

"Cabai merah keriting semula dijual Rp 35 ribu menjadi Rp 55 ribu, cabai rawit merah Rp 50 ribu, cabai besar Rp 50 ribu, cabai hijau Rp 40 ribu, cabai merah TW Rp 65 ribu sekilonya. Sekarang pada naik terus harganya," sambungnya.

Hal senada dituturkan Yani (39), pedagang sayuran di Pasar Cikurubuk. Menurut dia, penyebab kenaikan dikarenakan stok di petani mengalami penurunan. Akibatnya omzet dia menurun 60 persen. 

"Biasanya per hari bisa menjual 10 kilogram hingga 15 kilogram cabai. Kini hanya 3 kilogram saja lakunya karena harganya mahal, stok pun terbatas. Sudah seminggu naiknya," jelasnya. (jp/rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: