Setelah Digeruduk Massa, Kantor Koperasi di Jalan Moch Hatta Tasikmalaya Disegel Satpol PP
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Rabu 09-03-2022,10:00 WIB
Radartasik.com, TASIK — Kantor koperasi di Jalan Moch Hatta Kota Tasikmalaya yang digeruduk massa, Selasa (8/3/2022), kini disegel atau ditutup sementara Dinas Satpol PP Kota Tasikmalaya.
Pantauan
radartasik.com di lokasi, Rabu pagi (09/03/22), kantor
koperasi bercat warna biru kuning di pinggir jalan raya itu dalam keadaan tertutup rapat pintunya.
"Ya kang sementara kita segel. Segel ini artinya ditutup sementara untuk menjaga kondusivitas dan ketertiban di lokasi. Karena kemarin ada pengumpulan massa dan anarkis serta ada potensi chaos," paparnya.
"Maka harus ada tindakan segera. Yaitu pengosongan aset dan pegawai karena sudah banyak massa kemarin. Maka akhirnya bubar. Jadi ditutup sementara untuk menjaga kondusivitas di lokasi," sambungnya.
Agar permasalahan yang terjadi di
koperasi itu tak berlarut-larut, jelas dia, dalam waktu dekat ini kedua belah pihak dalam permasalahan ini akan dipertemukan sehingga ada solusi.
“Makanya kita negosiasi untuk kondusif. Maka jika sudah
disegel, kondusif terwujud. Tindaklanjutnya akan konsolidasi mediasi agar segera diselesaikan melalui musyawarah," jelas
Junjun Junaedi.
Sempat Terjadi Kericuhan
Sebelumnya, puluhan massa mendadak menggeruduk sebuah kantor
koperasi di Jalan Moch Hatta
Kota Tasikmalaya, Selasa (08/03/22) sore.
Aksi ini diduga merupakan buntut dari tindakan pegawai
koperasi yang dianggap sewenang-wenang mengambil barang milik nasabah yang telat membayar cicilan kredit.
Sempat terjadi kericuhan dalam aksi massa itu. Beberapa pegawai
koperasi jadi sasaran amuk massa, sementara pegawai
koperasi yang perempuan terlihat shock dan sempat pingsan.
Massa juga membawa kembali barang-barang yang sempat diambil pegawai
koperasi. Massa juga mencabut paksa plang
koperasi tersebut.
Beruntung suasana kericuhan tak berlarut, karena polisi, TNI dan Satpol PP segera datang mengamankan situasi tersebut.
Maryani, nasabah warga Kabupaten Ciamis yang dibela massa, menjelaskan awalnya dia mendapatkan kredit sebesar Rp 15 juta.
Sekitar 2 pekan lalu, jatuh tempo pembayaran kedua. Tapi Maryani belum punya uang sehingga dia belum membayarkan kewajiban cicilannya.
"Tiba-tiba sekitar 10 hari lalu, para pegawai
koperasi ini datang malam hari. Tanpa sepengetahuan saya mereka mengambil barang dagangan dan aset yang ada di toko," katanya kepada wartawan.
Dia mengklaim barang yang diambil oleh pegawai
koperasi nilainya mencapai puluhan juta rupiah. Sementara total pokok pinjamannya hanya Rp 12,5 juta.
"Padahal soal cicilan telat bayar kan bisa dibicarakan, jangan sewenang-wenang begitu," terangnya.
Selain mengambil barang dagangan, pegawai
koperasi juga menggondol etalase, lemari es krim dan lainnya. Saat diambil kembali oleh massa, barang milik Maryani bahkan tak cukup diangkut oleh sebuah mobil pikap.
"Itu nilai barang yang mereka ambil ada sekitar Rp 80 juta," tambahnya.
Sementara itu Kapolsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Didik Rohim yang mengamankan situasi di lokasi mengatakan, pihaknya masih mempelajari kasus tersebut.
"Nanti kita pelajari apakah ada unsur pidananya atau tidak. Untuk sementara kami mengamankan dulu situasi," tuturnya.
Dia membenarkan bahwa kedatangan massa ini bertujuan untuk mengambil kembali barang-barang yang sempat diambil pihak
koperasi dari nasabahnya.
"Iya tadi ada pegawai yang pingsan, mungkin shock melihat situasi seperti ini. Tapi suasana sudah kondusif," jelasnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: