Utak-Atik Peluang Lima Tim yang Berpotensi Jadi Juara Liga 1, Persib Masuk Hitungan

Utak-Atik Peluang Lima Tim yang Berpotensi Jadi Juara Liga 1, Persib Masuk Hitungan

Radartasik.com, Liga 1 musim 2021/2022 memasuki enam laga sisa. Lima klub papan atas berpeluang menjadi juara. Lalu klub mana saja yang sangat berpeluang menjadi jawara di kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Indonesia ini. 


“Lima tim teratas masih berpeluang. Tapi, saya rasa Bali United punya peluang juara paling besar,” kata pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso.

Aji mengaku berusaha realistis. Di posisi teratas, dengan enam laga sisa dan raihan poin yang terpisah tiga angka dari Persib Bandung di posisi kedua serta enam angka dari Persebaya, Bali United disebutnya berada di atas angin.

Tapi, kalau anginnya kencang sekali, Serdadu Tridatu —julukan Bali United— malah bisa tergelincir. Apalagi, jadwal sisa mereka tergolong berat. Masih harus menghadapi Persebaya, Persija Jakarta, Arema FC, dan Madura United yang berpotensi menyulitkan.

“Tak ada yang tidak mungkin di sepak bola,” ucap Aji.

Itu memang mantranya. Di sepak bola, never say never. Selain kekuatan calon lawan di laga sisa serta mental bertanding di tengah persaingan ketat, ketersediaan pemain di tengah ancaman Covid-19 bakal jadi penentu.

Karena itu juga, pelatih Bali United Stefano “Teco” Cugurra tak mau sesumbar. Dia hanya menyebut kemenangan 2-1 atas Persela setelah tertinggal dulu di laga terakhir (1/3/2022) sebagai modal berharga. 

”Kami punya semangat, konsentrasi, dan kerja keras. Sebuah modal bagus buat kami untuk tetap berada di nomor satu,” ucap Teco kala itu.

Arema yang kalah beruntun dalam dua laga terakhir juga konfiden bisa segera balik ke jalur kemenangan sekaligus jalur juara. Itu akan mereka buktikan melawan Barito sore ini. 

”Kami ingin menang di laga ini dan akan melakukan semuanya untuk mendapatkan tiga poin,” ujar Eduardo Almeida, pelatih Arema.

Dari lima tim teratas, Bhayangkara FC punya jadwal paling ”mudah”. Tiga dari enam tim yang akan dihadapi The Guardian berada di zona merah: Persiraja Banda Aceh, Persela Lamongan, dan Persipura Jayapura. 

Meski begitu, kepastian juara Bhayangkara FC kelak masih bergantung hasil laga tim lain. ”Kami harus fokus dengan tim kami sendiri,” tegas pelatih Bhayangkara FC Paul Munster.

Bagaimana dengan Persib Bandung? Di atas kertas, mereka paling berpeluang menyalip Bali United. Masalahnya, mereka harus saling jegal dengan dua tim yang masuk lima besar: Persebaya dan Arema FC. Tapi, seperti juga Bali United, kemenangan 2-0 atas rival abadi mereka, Persija, di laga terakhir jadi penyulut api konfidensi.

”Kemenangan (atas Persija) telah memberi kami kekuatan untuk bisa meraih tujuan. Sekarang hanya ada satu jalan, yaitu terus naik,” tegas Nick Kuipers, bek Persib.

Di papan bawah, hanya Persiraja Banda Aceh yang hampir pasti akan terdegradasi. Dengan 13 poin, 14 angka di belakang Barito Putera yang berada di posisi ke-15, kalau kalah oleh Persib hari ini dan Persipura menang atas Persikabo 1973, Laskar Rencong bakal resmi balik ke Liga 2.

Bagaimana dengan Persipura yang berada di tempat ke-16 dengan 25 angka dan Persela Lamongan dengan lima poin lebih sedikit di posisi ke-17? 

Perjuangan Persela bakal berat. Tapi, setidaknya mereka terbantu dengan jadwal. Di enam laga sisa, empat di antaranya mereka akan berhadapan dengan tim-tim papan tengah yang di atas kertas bisa mereka imbangi.

”Hasil buruk yang diraih tim memang berpengaruh ke mental pemain. Tapi, kami harus tetap menjaga semangat supaya bisa bangkit lagi,” ungkap pelatih karteker Persela Ragil Sudirman.

Adapun Persipura tinggal bergantung pada apakah mereka akan kena sanksi komisi disiplin (komdis) atau tidak. 

Skuad Mutiara Hitam tidak hadir ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, untuk menjalani pertandingan tunda melawan Madura United (21/2/2022) dengan alasan banyak pemain mereka yang terkena Covid-19. 

Padahal, berdasar hasil tes PCR yang dilakukan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi, jumlah pemain Persipura yang negatif Covid-19 masih memadai untuk bertanding.

Sampai Jumat (4/3/2022), Komdis PSSI belum merilis sanksi apa yang bakal dijatuhkan kepada Mutiara Hitam. 

Namun, pada 22 Februari atau sehari setelah insiden walkover, Erwin sempat bersedia dimintai tanggapan mengenai potensi hukuman bagi Mutiara Hitam. 

”Ancaman sanksinya ada pada pasal 58 Kode Disiplin PSSI 2018,” ucapnya melalui sambungan telepon.

Jika mengacu regulasi tersebut, Mutiara Hitam akan dinyatakan kalah 0-3 oleh Madura United. Selain itu, pengoleksi gelar terbanyak di era Liga Indonesia tersebut akan dikurangi 9 poin dan didenda Rp 1 miliar. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: