Khawatir Terjadi Ledakan, Forum Hegarmukti Pertanyakan Uji Boiler Oil di Pabrik Kayu

Khawatir Terjadi Ledakan, Forum Hegarmukti Pertanyakan Uji Boiler Oil di Pabrik Kayu

Radartasik.com, BANJAR — Sejumlah masyarakat lingkungan Tanjungsukur dari Pemuda Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Hegarmukti, Kota Banjar mendatangi pabrik kayu PT Albasi Priangan Lestari (APL), Jumat (4/3/2022). 


Kedatangan mereka mempertanyakan terkait uji kelayakan pembangunan boiler oil. Terlebih sudah hampir 2 bulan berjalan, namun belum ada hasil ujinya. 

"Kita berangkat dari kekhawatiran masyarakat lingkungan sekitar dampak pembangunan boiler oil yang sampai saat ini belum ada hasil ujinya," kata Ketua FKM Hegarmukti Johan Wijaya kepada wartawan. 

Seharusnya, kata dia, sebelum boiler oil digunakan harus melalui tahapan uji teknis dan emisi. Karena jika ada kegagalan, dikhawatirkan terjadi ledakan yang sewaktu-waktu jadi  "bom waktu". 

Hal itu yang memicu masyarakat lingkungan mendatangi pabrik kayu PT APL. Namun proses dari dinas terkait terkesan slow respons. 

"Karena berdasarkan pengakuan dari pabrik, kewenangan dari dampak yang ditimbulkan bukan dari perusahaan tapi dinas terkait," tegasnya. 

Selain itu, adanya boiler tersebut otomatis mengurangi jatah limbah kayu ke tempat pembuangan, karena masyarakat sekitar mengandalkan mata pencaharian dari limbah kayu tersebut. 

Sehingga masyarakat lingkungan sekitar terdampak, baik dari segi kesehatan juga ekonomi. Karena secara tidak langsung memutus mata pencaharian. 

HRD PT Albasi Priangan Lestari Somantri menuturkan terkait operasional boiler oil yang terdampak bagi masyarakat sekitar pabrik kayu, kewenangannya bukan ada di perusahaan tapi di dinas terkait.

"Layak tidaknya ada di dinas terkait yang melakukan pengujian. Kita juga sudah meminta pihak ketiga yang bersertifikat resmi," tegasnya.

Adanya kekhawatiran dari masyarakat sekitar, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait melakukan pengujian. 

Terkait limbah kayu yang dibuang ke tempat pembuangan untuk kebutuhan masyarakat masih tetap dilakukan. Saat menjelang hari libur, namun tidak sepenuhnya. (Anto Sugiarto/Radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: