Gawat, Ukraina Darurat Medis, WHO Sebutkan Stok Oksigen untuk Pasien Kritis Habis
Reporter:
usep saeffulloh|
Selasa 01-03-2022,06:00 WIB
Radartasik.com, Agresi militer Rusia ke Ukraina telah membawa dampak buruk bagi warga Ukraina. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, saat ini stok oksigen untuk pasien kritis di Ukraina sudah habis.
WHO pada Minggu (27/2/2022) menyerukan impor darurat
oksigen untuk kebutuhan medis di tengah situasi perang di
Ukraina.
“Kondisi persediaan
oksigen di
Ukraina hampir mendekati titik yang sangat berbahaya. Truk-truk tidak dapat mengangkut pasokan
oksigen dari pabrik ke rumah sakit di seluruh negeri, termasuk di ibu kota Kiev,” kata Dirjen
WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Direktur
WHO Regional Eropa Hans Kluge lewat sebuah pernyataan.
“Mayoritas rumah sakit bakal kehabisan cadangan
oksigen mereka dalam 24 jam ke depan. Beberapa di antaranya sudah kehabisan. Kondisi ini mengancam ribuan nyawa,” tegas Tedros.
Oksigen sangat penting bagi pasien dengan berbagai macam kondisi, termasuk 1.700 pasien
Covid-19 rawat inap dan pasien penyakit kritis lainnya yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan, kelahiran, sepsis, luka dan trauma.
Layanan rumah sakit darurat juga terancam mengalami padam listrik, sementara ambulans yang membawa pasien bisa saja terjebak dalam baku tembak.
WHO mengatakan sedang berupaya menambah pasokan
oksigen, kemungkinan besar menggunakan
oksigen cair dan silinder dari jaringan regional.
Pasokan-pasokan ini akan membutuhkan rute transit yang aman setelah meninggalkan koridor logistik melalui Polandia.
Volodymyr Zelenskiy menyampaikan penolakannya itu melalui sebuah video yang diunggah di saluran Telegram miliknya pada Minggu (27/2/2022) tak lama setelah Kremlin mengumumkan bahwa delegasi
Rusia tiba di Belarus dan siap berunding dengan
Ukraina di kota Gomel.
Dia mengatakan bahwa
Ukraina siap berdialog dengan
Rusia asal tidak di Belarus. Sebab,
Rusia telah melancarkan sejumlah serangannya dari Belarus.
“Kami menolak Minsk. Kota-kota lainnya bisa menjadi tempat pertemuan,” kata Volodymyr Zelenskiy.
“Kami ingin perdamaian, kami ingin bertemu, kami ingin menyudahi perang. Kota lain apa pun akan cocok dengan kami, negara mana saja, yang wilayahnya tidak meluncurkan rudal ke arah kami,” kata Volodymyr Zelenskiy.
Volodymyr Zelenskiy menambahkan bahwa
Ukraina sudah mengajukan pertemuan di negara lain, seperti Polandia, Hungaria, Turki dan Azerbaijan, namun hingga kini
Rusia menolaknya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan delegasi
Rusia, termasuk perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan lembaga pemerintah lainnya, sudah tiba di Belarus. Peskov mengatakan
Rusia telah mewanti-wanti
Ukraina bahwa selama pembicaraan nanti, mereka tidak akan menangguhkan operasi militer.
(jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: