Felix Gideon SE mengatakan, saat ini ekonomi kreatif menjadi tonggak ekonomi yang mampu mempercepat pemulihan ekonomi nasional, salah satunya di bidang desain
.
yang sempat terpuruk dua tahun terakhir ini karena pandemi Covid-19,” ujar Felix yang merupakan putra dari salah satu tokoh
Gideon Sugiono.
.
“Saya menjual bahan
interior, tapi lebih dari itu saya juga mengumpulkan teman-teman para desainer
interior untuk disatukan dalam wadah bernama Tasikmalaya
Interior Community (TIC),” jelasnya.
Anggota TIC ini ada sekitar 40 desainer
interior terbaik di Tasikmalaya. Mereka memiliki kompetensi yang unggul di bidangnya.
“Kota Tasik punya potensi besar, pengrajin
interior kita mengerjakan project hotel-hotel di Tasik, tapi mereka hanya jadi pekerja, tidak jadi developernya, malah didatangkan dari luar daerah. Padahal seharusnya orang Tasik yang membangun Tasik, terlebih kita pun mampu,” ujarnya.
Makanya, dibukanya
Rumahku Istanaku ini hadir untuk meningkatkan value dari UMKM desainer
interior lokal agar lebih berdaya saing dan menguasai pasar Tasikmalaya dan sekitarnya.
“Kami mengumpulkan teman-teman
interior di
Rumahku Istanaku, karya-karya mereka bisa dilihat di database LCD kami. Jika masyarakat Tasikmalaya ataupun perusahaan membutuhkan jasa
interior desain tak perlu bingung, tinggal datang ke
Rumahku Istanaku,” ujarnya.
Pihaknya menghubungkan konsumen dengan para desainer
interior. Sehingga di
Rumahku Istanaku, konsumen bisa mendapatkan one stop shopping
interior sesuai selera dan budget.
“Mau model
interior apapun, kita bisa layani. Budget pun bisa disesuaikan. Karena ada banyak penawaran menarik dan desain-desain up to date yang ditawarkan para desainer
interior kita,” katanya.
Ia berharap, dibukanya
Rumahku Istanaku ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan
interior berkualitas dan kompetitif. Harapannya, dunia usaha semakin maju, ekonomi daerah pun semakin menggeliat.
“Bahkan, ke depannya saya menargetkan Tasikmalaya bisa jadi pusat
interior di Jawa Barat. Tak hanya itu, produk
interior dari TIC juga bisa laris di pasar global, karena sudah banyak produk
interior Tasik yang diekspor ke luar negeri salah satunya ke Amerika,” katanya.
Lanjutnya, TIC butuh dukungan dari pemerintah khususnya dinas terkait. Project terdekat, Jabar jadi tuan rumah PON, harusnya desainer
interior lokal yang dapat project. “Kami siap berkomitmen memberi yang terbaik,” ujarnya.
Ia menambahkan, di
Rumahku Istanaku pihaknya menyediakan produk Taco, market leader High Pressure Laminates (HPL) di Indonesia. Selain HPL, ada blockboard, plywood, granit, gorden, wallpaper, vynil, marmer, UPVC jendela, pintu kusen, hardware listrik dan lain-lain.
Kepala Disporabudpar
Kota Tasikmalaya Hadian menyambut baik dibukanya
Rumahku Istanaku yang memberikan penyegaran terhadap industri kreatif.
“Di tengah pemberlakukan PPKM Level 3 di
Kota Tasikmalaya, munculnya ide gagasan ini bagus sekali, dapat meningkatkan optimisme ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ia pun berpesan bagi para desainer
interior untuk mengedepankan local wisdom atau muatan lokal.
“
Rumahku Istanaku mewarnai kepariwisataan di Kota Tasik,” ujarnya.
(na)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News