Lonjakan Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya Diduga 90 Persen Karena Varian Omicron
Reporter:
radi|
Senin 21-02-2022,14:30 WIB
Radartasik.com, KOTA TASIK - Melonjaknya kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya belakangan ini diduga 90 persen disebabkan varian omicron. Sedangkan 10 persen sisanya oleh varian delta dan alfa.
Dugaan itu disampaikan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kota Tasikmalaya, Asep Hendra kepada
radartasik.com, Senin (21/02/2022).
Namun demikian Asep mengakui jika pihaknya selama ini belum bisa memastikan apakah ini
varian omicron atau yang lain. Mengingat, data otentik hasil laboratorium yang dikirim sampel ke Bandung sampai saat ini belum diterima Dinkes.
Hanya Asep menegaskan dugaannnya bahwa penyebab meningkat kasus positif Covid-19 di
Kota Tasikmalaya beberapa hari kebelakang karena
varian omicron, hal ini berdasarkan ciri-ciri penambahan orang yang terkonfirmasi positif saat ini sangat masif.
Kondisi ini sekaligus mengindikasikan bahwa
varian omicron sudah masuk ke
Kota Tasikmalaya.
"(Memang) kalau bicara pasti harus ada surat. (Tapi) kalau dugaan kita sudah patut menduga bahwa ini adalah omicron dan sebagiannya delta dan alfa. Ini tetap delta dan alfa selalu ada. Tak menutup kemungkinan ada mutasi lain," kata Asep.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kota Tasikmalaya, hingga Senin (21/02/2022) ini tercatat sudah 1.465 orang pasien positif aktif.Kemudian terdapat penambahan kasus baru sebanyak114 pasien,13 pasien sembuh, dan 1 pasien meninggal dunia.
"Angka kematian sejak Januari sampai saat ini sudah ada 10 orang. Dari jumlah itu diketahui 60 persen belum vaksin dan 40 persen sudah divaksin, ada yang sudah lengkap dan tidak lengkap," ujar Asep Hendra.
"Dari mereka yang meninggal juga 60 persennya adalah mereka yang punya komorbid dan berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan 40 persennya lainnya berusia 35 tahun keatas," sambungnya.
Asep pun membenarkan hampir setiap hari terdapat tambahan ratusan orang terkonfirmasi positif selama dua pekan terakhir ini.
Kondisi tersebut, menurutnya, hampir sama dengan daerah di seluruh wilayah Jawa Barat.
Apalagi saat ini status wilayah Jawa Barat nomor satu tertinggi penyebaran Covid-19 Indonesia sekarang ini.
"Sebelumnya kan nomor satu DKI, sekarang Jabar. Jadi wajar hampir semua daerah di Jawa Barat saat ini tinggi kasus covidnya" pungkasnya.
(rezza rizaldi /
radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: