Buruh Tani Menderita Penyakit Sirosis Hati dan Tak Memiliki Biaya Butuh Uluran Tangan

Ketua ACT Kabupaten Ciamis Herdiana mengatakan, awalnya mendapat informasi dari masyarakat mengenai buruh tani yang mengalami penyakut siroris hati. “Kami langsung berkunjung ke sana ternyata benar, Rasidi kondisinya memprihatinkan perutnya membengkak karena penyakitnya tidak diobati,” ujar dia kepada Radar, Minggu (20/2/2022).“Bahkan keterangan korban dan anak-anaknya sangat terpaksa Pak Rasidi selalu menunda pengobatannya karena ia tidak memiliki biaya untuk berobat,” kata dia, menambahkan.Lanjut dia, Rasidi pun saat ini tinggal bersama anak pertamanya yang sudah menjadi janda dan memiliki satu orang anak. “Anak putrinya masih kecil dan harus dibiayai juga. Sedangkan anak kedua Rasidi hanya berjualan agar-agar di sekolah-sekolah dan anak keduanya ini memiliki kelainan mental yang terkadang sering tidak nyambung kalau diajak bicara,” ujar dia, menjelaskan.“Bahkan kondisi Pak Rasidi saat ini harus rutin transfusi darah di rumah sakit dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, kami mengajak para dermawan untuk ikut membantu atau meringankan beban keluarga ini,” kata dia, menambahkan.Ati, putri dari Rasidi mengatakan, ayahnya menderita penyakit ini sejak tiga tahun lalu. “Awalnya kakinya suka bengkak, kemudian lama-lama bengkak juga perutnya. Setelah diperiksa ternyata dokter mengakatakan menderita sirosis hati. Saya bingung mau berobat juga tidak punya biaya sama sekali, sehingga berobat kampung, paling sekali-kali ke dokter kalau lagi ada uang,” paparnya.“Saya ucapkan terima kasih kepada ACT yang sudah datang dan memberikan bantuan kepada bapak, mudah-mudahan apa yang diberikan bisa dibalas oleh Allah Swt,” harapnya. (isr)