NATO Ingkar Janji Dan Membuat Ketegangan di Ukraina

NATO Ingkar Janji Dan Membuat Ketegangan di Ukraina

Radartasik.com, Majalah Jerman Der Spiegel pada hari Jumat (18/02/2022) membuktikan langkah Moskow benar dan NATO ingkar janji sehingga mengakibatkan ketegangan di Ukraina saat ini. 

Majalah itu membuktikannya dengan menerbitkan sebuah dokumen perjanjian yang dibuat pada bulan Maret 1991.

Dokumen tersebut menunjukkan pejabat AS, Inggris, Prancis, dan Jerman membuat janji yang dibuat ke Rusia bahwa NATO tidak akan memperluas ke Polandia dan sekitarnya. 

Perjanjian itu dibuat dalam pertemuan tanggal 6 Maret 1991 di Bonn antara direktur politik luar negeri AS, Inggris, Prancis, dan Jerman yang berisi referensi untuk berbicara "2+4" tentang penyatuan Jerman dan janji NATO tidak akan melewati pinggir timur jerman.

“Kami menjelaskan kepada Uni Soviet, mengutip dalam pembicaraan 2+4, serta dalam negosiasi lainnya, kami tidak bermaksud untuk mengambil keuntungan dari penarikan pasukan Soviet dari Eropa Timur,” menurut Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Eropa dan Kanada Raymond Seitz dalam dokumen tersebut.

NATO seharusnya tidak melakukan ekspansi ke timur, baik secara resmi maupun tidak resmi,” tambah Seitz dikutip dari Russian Today. 

Seorang perwakilan Inggris juga menyebutkan adanya kesepakatan umum bahwa keanggotaan NATO untuk negara-negara Eropa Timur “tidak dapat diterima.”

“Kami telah menjelaskan selama negosiasi 2+4 bahwa kami tidak akan memperluas NATO di luar Elbe,” kata diplomat Jerman Barat Juergen Hrobog. “Karena itu kami tidak dapat menawarkan Polandia dan keanggotaan lainnya di NATO,” lanjutnya.

Hrobog lebih lanjut mencatat bahwa Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl dan Menteri Luar Negeri Hans-Dietrich Genscher telah setuju dengan batas posisi perluasa NATO yang mengacu mengacu pada Sungai Oder, perbatasan antara Jerman Timur dan Polandia. 

Dokumen tersebut ditemukan di Arsip Nasional Inggris oleh Joshua Shifrinson, seorang profesor ilmu politik di Universitas Boston di AS. 

Shifrinson mentweet pada hari Jumat bahwa dia merasa baik untuk memberikan dokumen tersebut kepada Der Spiegel, ia mengatakan “Pembuat kebijakan senior menyangkal janji non-ekspansi yang ditawarkan. Dokumen baru ini menunjukkan sebaliknya,” tulis Shifrinson dalam tweetnya.

Selama konferensi pers besar pada Desember 2021, Presiden Rusia Vladimir Putin diberikan janji oleh Barat bahwa NATO tidak akan memperluas wilayah "satu inci pun" ke timur, tetapi sekarang dengan berani menipu Moskow dengan melakukan rencana perluasan ke Ukraina.

NATO mengakui keanggotaan Polandia, Hongaria, dan Ceko pada Maret 1999, tepat sebelum perang udara melawan Yugoslavia tanpa izin Dewan Keamanan PBB. Ini menempatkan pasukan NATO langsung di perbatasan Rusiauntuk pertama kalinya. 

Ekspansi berikutnya terjadi pada tahun 2004 termasuk bekas republik Soviet di Estonia, Latvia, dan Lituania, menempatkan perbatasan timur NATO hanya 135 kilometer (84 mil) dari St. Petersburg. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: