Anggota Linmas Jadi Orang Pertama yang Menolong Anggota Polisi Korban Pembegalan Sadis
Reporter:
usep saeffulloh|
Kamis 17-02-2022,05:00 WIB
Radartasik.com, Rasa saling tolong menolong di masyarakat masih tinggi. Seorang anggota Linmas menjadi orang pertama yang menolong Aipda ES, korban pembegalan dan pembacokan.
Sarwono, anggota
Linmas itu sehari-hari bertugas di Kelurahan Jatiraden, Bekasi. Dia mengaku menjadi orang pertama menolong Aipda ES yang menahan sakit akibat dibacok pelaku.
Sarwono mengatakan awalnya dia tengah patroli wilayah di sekitar lokasi kejadian. Selanjutnya, Sarwono mendengar suara orang minta tolong.
Sarwono kemudian melihat korban duduk bersandar ke tembok bangunan di pinggir Jalan Raya Kranggan. Kondisinya
bersimbah darah.
"Itu mobil pada lewat enggak ada yang menolong karena mungkin jam dua malam," kata Sarwono saat dikonfirmasi.
Sarwono langsung bergegas menolong korban sekaligus menghubungi Ketua RT setempat.
Pria berusia 52 tahun itu mengatakan darah korban terus bercucuran saat ditolong.
"Tadinya mau dibawa pakai motor karena enggak bisa karena dia sudah lemas. Enggak begitu lama, Pak RT menelepon Kapolsek Jatisampurna," ujar Sarwono.
Korban pun langsung dibawa pihak kepolisian ke rumah sakit. Adapun korban tidak memakai baju dinas kepolisian saat dibegal.
Menurut Sarwono, lokasi kejadian tersebut memang kerap terjadi aksi
begal dan jambret.
"Kalau daerah itu sering, sih, itu kejadian karena jalannya gelap itu. Saya dengar sering ada
begal juga," ujar Sarwono.
Sebelumnya, peristiwa nahas itu terjadi pada pukul 02.15 WIB. Kejadian bermula saat korban dalam perjalanan pulang usai bekerja. Saat tiba di Jalan Raya Ujung Aspal, korban curiga ada tiga orang berboncengan sepeda motor mengikutinya.
Saat tiba di Jalan Raya Kranggan, korban dipepet dan langsung dibacok oleh pelaku menggunakan celurit.
"Korban jatuh dari motornya. Setelah jatuh, para pelaku masih menyerang korban menggunakan senjata tajam," kata Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing dalam keterangan tertulis.
"Korban berusaha menangkis menggunakan tangan kiri sehingga tangan kiri korban mengalami luka bacok," sambung Erna.
Aipda ES pun tak berdaya. Para pelaku langsung membawa kabur motor korban.
Para Pelaku Berhasil Ditangkap
Polisi menangkap lima pemuda yang menjadi komplotan
begal sadis. Mereka terancam 12 tahun penjara. Sebelumnya, komplotan ini membegal Aipda ES (41).
"Penyidik menetapkan lima orang sebagai tersangka dan dipersangkakan dengan Pasal 365 KUHP ayat 2 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," kata Kabid Humas
Polda Metro Jaya Kombes (Pol)
Endra Zulpan, Rabu (16/2/2022).
Aipda ES, kata
Endra Zulpan, merupakan anggota Korps Brimob Polri di Kelapa Dua, Depok. Pembegalan terjadi pada Selasa (15/2/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di Jalan Raya Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Penangkapan lima tersangka pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Tersangka MH (17) berperan sebagai otak kejahatan. Sementara itu, RMI (21) berperan menyerang korban dengan senjata tajam dan mengambil motor korban.
Tersangka ketiga berinisial AM (16) yang membantu merampas motor korban.
Tersangka MAL (17) menyediakan dan menyimpan senjata tajam yang digunakan untuk kejahatan. Terakhir, RH (16) berperan menyimpan motor hasil kejahatan dan menjualnya secara daring.
Terkait barang bukti, lanjut Kombes Zulpan,
polisi mengamankan dua buah celurit, satu unit motor milik korban, dan motor yang digunakan pelaku. Modus pelaku mencari lokasi sepi di jam tertentu dan mengincar pengendara yang melintas seorang diri.
Kelima tersangka telah ditahan oleh Polres Metro Bekasi Kota untuk menjalani proses hukum.
Uang Hasil Kejahatan Dipakai Beli Miras dan Poya-poya
Polisi mengungkap motif 5 pelaku
pembacokan terhadap anggota Brimob Aipda ES di Jatisampurna, Bekasi.
"Motif untuk kepentingan mereka nongkrong, beli alkohol dan berfoya-foya," kata
Endra Zulpan di kantornya, Rabu (16/2/2022).
Kelima pelaku yang sudah ditangkap dalam kasus itu, yakni MH (17), RMI (21), AM (16), MAL (17), dan RH (16). Kepada
polisi, para pelaku mengaku telah melancarkan aksi
begal di lima lokasi.
"Para pelaku sudah melakukan aksi dari 2021 hingga awal 2022 kurang lebih, 5 TKP yang mereka akui," jelas
Endra Zulpan.
Adapun motor hasil kejahatan dijual dengan harga dikisaran Rp 2 sampai 3 juta. Menurut Kombes
Endra Zulpan, ada tersangka yang khusus menjual motor hasil curian tersebut.
Aipda ES menjadi korban
begal oleh orang tidak dikenal pada Selasa (15/2/2022) sekitar pukul 02.30 WIB.
Korban merasa curiga setelah melihat satu unit sepeda motor yang membuntutinya. Para pelaku kemudian membacok Aipda ES hingga terluka dan tak berdaya.
Seusai membacok korban, para pelaku kemudian melarikan diri serta membawa kabur motor korban. (cr1/ant/cr3/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: