Ajaib, Wanita Pertama di Dunia yang Sembuh dari HIV, Begini Rahasianya
Reporter:
ocean|
Rabu 16-02-2022,16:20 WIB
radartasik.com, AMERIKA SEIRKAT — Sungguh ajaib. Orang ini menjadi wanita pertama dan orang ketiga di dunia yang berhasil sembuh dari HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Para peneliti di New York-Presbyterian Weill Cornell Medical Center di New York mengatakan wanita berusia 64 tahun ini memilih tidak dipublikasikan identitasnya demi kepentingan privasi.
Wanita ini berhasil menerima metode transplantasi baru menggunakan darah tali pusat. Hal tersebut juga diperkuat dengan mutasi yang menghalangi
HIV memasuki selnya.
Melansir dari laman NYPost, nenek tersebut juga menerima sel induk darah yang sebagian cocok dari kerabat tingkat pertama yakni orang tua, keturunan atau saudara kandung.
Sementara pengobatan darah tali pusat berhasil melalui sistem kekebalannya yang telah berubah. Sekarang, hanya 14 bulan setelah transplantasi, darahnya tidak menunjukkan jejak virus.
Terapi yang berhasil pun menyebabkan remisi dari leukemia yang dideritanya pada Maret 2017 karena infeksi
HIV.
Dr Koen van Besien, direktur layanan transplantasi di Weill Cornell Medicine mengatakan darah tali pusat berasal dari bayi baru lahir mungkin menunjukkan bahwa mereka lebih mudah beradaptasi daripada sel induk dewasa.
Sementara itu, dosen AIDS di University of California, San Francisco, Dr Steven Deeks mengakui pilihan itu sebagai opsi yang menarik meski ia tidak terlibat dalam penelitian ini.
”Ada sesuatu yang ajaib tentang sel-sel ini dan mungkin sesuatu yang ajaib tentang darah tali pusat secara umum yang memberikan manfaat tambahan,” kata dia kepada Times.
Dibandingkan dengan transplantasi menggunakan sel induk dewasa yang khas, yang sebelumnya menyembuhkan dua pria
HIV setelah pemulihan drastis.
Sel darah tali pusat jauh lebih mudah diakses lebih banyak pasien, terutama orang kulit berwarna. Tidak seperti transplantasi sumsum tulang tradisional. Mereka yang menggunakan darah tali pusat disebut transplantasi tali pusat.
Hal tersebut memungkinkan pasien yang hanya memiliki sebagian golongan darah yang cocok untuk menerima transplantasi.
Lebih dari setengah dari 38 juta kasus
HIV secara global adalah perempuan. Namun, hanya 11% yang terwakili dalam uji klinis untuk penyembuhan.
Diperkirakan 73% kasus
HIV menggunakan pengobatan
HIV tradisional, terutama obat antiretroviral yang telah membantu beberapa pasien mencapai remisi.
Dalam kasus yang jarang dan ekstrem, transplantasi sumsum tulang adalah pilihan, namun biayanya mahal dan invasif yang menghadirkan risiko besar tersendiri. (FIN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: