Kereta Api Garut – Cibatu – Pasar Senen Sudah Diuji Coba, Begini Kesan dari Bupati
Reporter:
ocean|
Senin 14-02-2022,16:20 WIB
Uji coba itu dihadiri Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri, pejabat PT KAI, dan Bupati
Garut Rudy Gunawan.
Bupati menyampaikan kunjungan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub dalam rangka pemeriksaan jalur menyusul akan segera kembali beroperasinya jalur rel Stasiun
Garut —
Cibatu setelah hampir 40 tahun tak difungsikan.
Dalam kunjungan itu, mereka melihat langsung kesiapan pengoperasian jalur dan rangkaian gerbong
kereta api yang akan digunakan mengangkut penumpang relasi Stasiun
Garut —
Pasar Senen, Jakarta.
”Saya tadi (kemarin, red) menaiki
kereta api yang nyaman, AC-nya sentral, bersih, dan longgar, ya. Ini top sekalilah untuk Jakarta dari
Pasar Senen ke
Garut, tentu melewati beberapa stasiun,” ujar bupati.
Dia menyampaikan beroperasinya kembali jalur
kereta api Garut menjadi salah satu kado spesial untuk Hari Jadi ke-209 Kabupaten
Garut yang akan dirayakan pada Februari 2022.
Rudy mengajukan permohonan kepada PT KAI dan Kemenhub agar nanti di puncak Hari Ulang Tahun (HUT)
Garut bisa mencoba langsung
kereta api relasi
Pasar Senen —
Garut bersama unsur Forum Pimpinan Daerah Kabupaten
Garut.
”Nanti ingin mencoba dari pak bupati, pak kapolres, pak dandim, kajari, ketua pengadilan, dan unsur-unsur Forkopimda lain, dan tentu dengan aparatur daerah mencoba menaiki
kereta api yang akan digunakan masyarakat,” katanya.
Bupati menyampaikan terima kasih telah dimulainya uji coba rangkaian gerbong
kereta api sebagai persiapan nanti secara resmi dioperasikan, sehingga
Garut punya lagi
kereta api untuk melayani masyarakat. ”
Garut punya
kereta api, mantap,” kata dia.
Kalah Saing
Sebelumnya, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan Jalur
Cibatu-
Garut tutup karena kalah bersaing. Tepatnya, kalah bersaing dengan moda transportasi darat lainnya, yakni motor dan mobil. Masifnya penggunaan motor dan mobil membuat
kereta api tidak laku.
Kini jalur tersebut direaktivasi saat jalanan di Kota
Garut dan sekitarnya kian padat. Macet. ”Kalau
weekend jalan-jalan ke
Garut capek karena macetnya,” kata Kuswardoyo kala itu.
Setiap akhir pekan
Garut menjadi jujukan wisatawan. Mereka berburu destinasi wisata, mulai gunung, candi, hingga pemandian air panas.
Sekarang belum banyak penyedia jasa travel yang mengantar penumpang sampai pusat Kota
Garut. Maka, reaktivasi jalur
kereta api Cibatu —
Garut dan Stasiun
Garut adalah solusi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Garut dan KAI menyiapkan dua kereta lokal untuk melayani rute
Cibatu —
Garut. ”Insya Allah tarifnya lebih murah dari angkutan yang lain,” imbuh Kuswardoyo.
Senada dengan jalur
Cibatu —
Garut yang mati karena kalah bersaing, trayek
kereta api di Madura juga tamat pada 1987. Namun, sebelum ditinggalkan masyarakat karena gencarnya pertumbuhan mobil dan motor,
kereta api mati karena kebijakan Jepang.
”Sebenarnya pada 1945
kereta api Madura sudah mulai tidak beroperasi. Pada zaman penjajahan Jepang, rel-rel itu banyak dilucuti,” ungkap Manajer Komersialisasi Non Angkutan Madura Akyadi.
Dulu Belanda membangun jalur
kereta api di Madura untuk mempermudah distribusi garam. Sebab, Madura adalah penghasil garam terbesar di Indonesia.
Lebih tepatnya, produsen garam Madura adalah Kalianget di Sumenep. Sejak era kolonial, PT Garam (Persero) pun punya jalur
kereta api sendiri dalam kawasannya.
Oleh PT Garam, lori atau
kereta api digunakan untuk mengangkut garam dari pesisir pantai menuju pabrik pengolahan. Bahkan hingga ke Pelabuhan Kalianget.
Jejak-jejak lintasan lori sulit ditemukan karena hampir semua relnya dilucuti Jepang. Meski begitu, seluruh jalur lintasan
kereta api di area PT Garam terdokumentasikan dengan baik.
(Antara/jpnn/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: