Kereta Api Garut – Cibatu – Pasar Senen Sudah Diuji Coba, Begini Kesan dari Bupati

Kereta Api Garut – Cibatu – Pasar Senen Sudah Diuji Coba, Begini Kesan dari Bupati

radartasik.com, GARUT — Pemerintah Kabupaten Garut bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) melaksanakan uji coba operasi kereta api dengan rangkaian gerbong jalur GarutCibatu pada Minggu (13/2/2022).

Uji coba itu dihadiri Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri, pejabat PT KAI, dan Bupati Garut Rudy Gunawan.

Bupati menyampaikan kunjungan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub dalam rangka pemeriksaan jalur menyusul akan segera kembali beroperasinya jalur rel Stasiun GarutCibatu setelah hampir 40 tahun tak difungsikan. 

Dalam kunjungan itu, mereka melihat langsung kesiapan pengoperasian jalur dan rangkaian gerbong kereta api yang akan digunakan mengangkut penumpang relasi Stasiun GarutPasar Senen, Jakarta.

”Saya tadi (kemarin, red) menaiki kereta api yang nyaman, AC-nya sentral, bersih, dan longgar, ya. Ini top sekalilah untuk Jakarta dari Pasar Senen ke Garut, tentu melewati beberapa stasiun,” ujar bupati. 

Dia menyampaikan beroperasinya kembali jalur kereta api Garut menjadi salah satu kado spesial untuk Hari Jadi ke-209 Kabupaten Garut yang akan dirayakan pada Februari 2022.

Rudy mengajukan permohonan kepada PT KAI dan Kemenhub agar nanti di puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Garut bisa mencoba langsung kereta api relasi Pasar SenenGarut bersama unsur Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Garut.

”Nanti ingin mencoba dari pak bupati, pak kapolres, pak dandim, kajari, ketua pengadilan, dan unsur-unsur Forkopimda lain, dan tentu dengan aparatur daerah mencoba menaiki kereta api yang akan digunakan masyarakat,” katanya.

Bupati menyampaikan terima kasih telah dimulainya uji coba rangkaian gerbong kereta api sebagai persiapan nanti secara resmi dioperasikan, sehingga Garut punya lagi kereta api untuk melayani masyarakat. ”Garut punya kereta api, mantap,” kata dia.

Kalah Saing

Sebelumnya, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan Jalur Cibatu-Garut tutup karena kalah bersaing. Tepatnya, kalah bersaing dengan moda transportasi darat lainnya, yakni motor dan mobil. Masifnya penggunaan motor dan mobil membuat kereta api tidak laku.

Kini jalur tersebut direaktivasi saat jalanan di Kota Garut dan sekitarnya kian padat. Macet. ”Kalau weekend jalan-jalan ke Garut capek karena macetnya,” kata Kuswardoyo kala itu. 

Setiap akhir pekan Garut menjadi jujukan wisatawan. Mereka berburu destinasi wisata, mulai gunung, candi, hingga pemandian air panas.

Sekarang belum banyak penyedia jasa travel yang mengantar penumpang sampai pusat Kota Garut. Maka, reaktivasi jalur kereta api CibatuGarut dan Stasiun Garut adalah solusi. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dan KAI menyiapkan dua kereta lokal untuk melayani rute CibatuGarut. ”Insya Allah tarifnya lebih murah dari angkutan yang lain,” imbuh Kuswardoyo.

Senada dengan jalur CibatuGarut yang mati karena kalah bersaing, trayek kereta api di Madura juga tamat pada 1987. Namun, sebelum ditinggalkan masyarakat karena gencarnya pertumbuhan mobil dan motor, kereta api mati karena kebijakan Jepang.

”Sebenarnya pada 1945 kereta api Madura sudah mulai tidak beroperasi. Pada zaman penjajahan Jepang, rel-rel itu banyak dilucuti,” ungkap Manajer Komersialisasi Non Angkutan Madura Akyadi.

Dulu Belanda membangun jalur kereta api di Madura untuk mempermudah distribusi garam. Sebab, Madura adalah penghasil garam terbesar di Indonesia.

Lebih tepatnya, produsen garam Madura adalah Kalianget di Sumenep. Sejak era kolonial, PT Garam (Persero) pun punya jalur kereta api sendiri dalam kawasannya.

Oleh PT Garam, lori atau kereta api digunakan untuk mengangkut garam dari pesisir pantai menuju pabrik pengolahan. Bahkan hingga ke Pelabuhan Kalianget. 

Jejak-jejak lintasan lori sulit ditemukan karena hampir semua relnya dilucuti Jepang. Meski begitu, seluruh jalur lintasan kereta api di area PT Garam terdokumentasikan dengan baik. (Antara/jpnn/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: