Lembaga Peminjam Barat Akan Kehilangan Miliaran Dollar Jika Rusia Dihapus Dari SWIFT
Radartasik.com, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba telah mengungkapkan sanksi penghapusan Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT masih diperdebatkan oleh AS dan Uni Eropa jika Rusia jadi menyerang Ukraina,
Pembatalan rencana untuk menghapus Rusia dari SWIFT terjadi karena tekanan negara-negara anggota UE tertentu, menurut menteri luar negeri saat ia berbicara dengan TV lokal 1+1. Dmitry Kuleba tidak merinci negara mana yang menentang tindakan potensial tersebut.
“Ini adalah hasil dari proses internal di Uni Eropa, karena beberapa negara, katakanlah, tidak siap untuk melepaskan kepentingannya sendiri sehubungan dengan potensi penghapusan Rusia dari SWIFT,” kata Kuleba dikutip dari Russian Today.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan sebelumnya mengatakan Washington memiliki rencana untuk menampar Moskow terlebih dahulu sebelumnya menerapkan sanksi penghapusan Rusia dari SWIFT jika benar menyerang Ukraina.
Selama beberapa bulan terakhir, pejabat senior Barat dan media telah berulang kali memperingatkan adanya rencana invasi Ukraina oleh Rusia, namun tidak ada bukti nyata untuk mendukung klaim yang pernah muncul.
Pernyataan Kuleba mengkonfirmasi laporan sebelumnya oleh Reuters yang mengutip pejabat Uni Eropa dan AS yang tidak disebutkan namanya hanya menyarankan paket sanksi akan menargetkan bank-bank besar Rusia, tetapi tidak akan termasuk melarang Rusia dari sistem SWIFT.
Diketahui sistem perbankan menangani transfer keuangan global dan digunakan oleh lebih dari 11.000 lembaga keuangan di lebih dari 200 negara.
“Tujuannya adalah untuk merancang sanksi yang benar-benar akan menghantam Rusia sambil mengawasi kerusakan tambahan bagi mereka yang memberlakukannya, mengakui bahwa sanksi terhadap Rusia juga akan menghantam Eropa lebih keras,” salah satu sumber mengatakan kepada Reuters.
Langkah itu ditentang oleh pemberi pinjaman Eropa, yang menyatakan keprihatinan bahwa menendang Moskow dari sistem akan berarti bahwa pinjaman yang mereka miliki di Rusia tidak akan dilunasi.
Beberapa bank besar Eropa, termasuk UniCredit, RBI, Societe Generale Prancis, dan ING dari Belanda, memiliki eksposur yang signifikan di Rusia, menurut penelitian oleh JPMorgan.
Lembaga-lembaga peminjam tersebut berisiko kehilangan miliaran dolar jika larangan SWIFT diterapkan. (sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: