Strain HIV Super Yang Lebih Menular Ditemukan di Eropa
Reporter:
Achmad faisal|
Sabtu 05-02-2022,12:10 WIB
Radartasik.com,
Varian HIV baru yang sangat menular dan berbahaya telah ditemukan di Belanda, membenarkan dugaan terburuk para ilmuwan.
Sebuah studi kolaboratif internasional, yang dipimpin oleh para peneliti dari Institut Big Data Universitas Oxford, mengidentifikasi 109 kasus varian baru “subtipe B” (VB) yang ganas setelah menganalisis lebih dari 6.700 sampel positif.
Penelitian tersebut mengungkapkan perbedaan genom yang signifikan antara
strain VB dan varian
HIV lainnya.
“Orang dengan varian VB memiliki viral load (tingkat virus dalam darah) antara 3,5 dan 5,5 kali lebih tinggi,” kata para ilmuwan. Hasil penelitian mereka telah dipublikasikan di jurnal Science.
Tingkat penurunan sel CD4, yang merupakan ciri dari kerusakan sistem kekebalan oleh
HIV, terjadi dua kali lebih cepat pada individu dengan varian VB, menempatkan mereka pada risiko terkena AIDS jauh lebih cepat.
Pasien dengan
strain VB juga menunjukkan peningkatan risiko penularan virus ke orang lain.
Kesimpulan ini mengkonfirmasi kekhawatiran lama bahwa mutasi baru dapat membuat virus
HIV-1 lebih menular dan lebih berbahaya.
Menurut Program Gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang
HIV/AIDS, penyakit ini telah menjangkiti 38 juta orang di seluruh dunia dengan 36 juta orang telah meninggal karena penyakit terkait AIDS sejak awal epidemi pada awal 1980-an.
Jumlah kasus VB yang teridentifikasi relatif kecil, tetapi angka sebenarnya cenderung lebih tinggi.
“Untungnya setelah memulai pengobatan, individu dengan varian VB memiliki pemulihan sistem kekebalan dan kelangsungan hidup yang serupa dengan individu dengan varian
HIV lainnya,” kata penelitian tersebut.
Kabar baik lainnya adalah, menurut perkiraan para peneliti, penyebaran varian VB setelah munculnya strain selama akhir 1980-an dan 1990-an, dan penyebarannya yang lebih cepat pada 2000-an, telah menurun sejak sekitar 2010.
Namun, karena jenis baru menyebabkan kerusakan yang lebih cepat dari pertahanan sistem kekebalan tubuh, membuat sangat penting agar individu didiagnosis dini dan memulai pengobatan sesegera mungkin," kata para peneliti.
Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat membantu mengidentifikasi obat antiretroviral generasi berikutnya karena varian VB memiliki banyak mutasi, tambah para ilmuwan dikutip dari Russian Today.(sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: