Kerumunan Parah Saat Kunker Jokowi di Pasar Porsea Toba Ramai Disorot, Pengamat: Rakyat Itu Perlu Contoh
Reporter:
radi|
Sabtu 05-02-2022,08:20 WIB
Radartasik.com, JAKARTA- Kerumunan parah yang terjadi saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Pasar Porsea Toba, Sumatera Utara pada Rabu (02/02/2022) mengundang perhatian dan sorotan publik.
Pasalnya,
kerumunan yang terjadi saat pembagian kaos oleh presiden itu dikhawatirkan menjadi menyumbang penyebaran virus Covid-19
varian Omicron yang tengah marak saat ini.
Menanggapi terjadinya
kerumunan massa yang terus berulang saat
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke daerah, termasuk di
Pasar Porsea Toba tersebut, Pengamat politik Ujang Komarudin menilai harusnya bisa diantisipasi.
"Mestinya
Jokowi memerintahkan pihat satgas atau pemprov, pemkab, untuk mengantisipasi
kerumunan. Mestinya
kerumunan itu tak terjadi di saat kunjungan presiden di manapun, termasuk di Toba,” tegas pengamat politik Ujang Komarudin, Jumat (04/02/2022).
Ujang menambahkan, selama ini
Presiden Jokowi telah menekan masyarakat untuk taat terhadap protokol kesehatan. Namun nyatanya, saat ini
Jokowi malah mengundang
kerumunan masyarakat.
"Selama ini presiden mengimbau rakyatnya, rakyat Indonesia, untuk mematuhi protokol kesehatan. Nah jika kunjungan presiden sendiri mengundang
kerumunan, maka nanti rakyat tak akan patuh pada imbauan presiden," tuturnya.
"Karena rakyat itu perlu contoh yang baik dari elite-elitenya,” tutup Ujang.
Dikutip dari RMOL, insiden
kerumunan saat
Jokowi kunker ke Toba banyak dikritisi masyarakat.
Ujang menilai peristiwa
kerumunan kedatangan
Jokowi ini terus berulang. Ironisnya, meski bukan kali pertama terjadi, tetapi tidak mampu diantisipasi oleh pemerintah daerah.
Sekedar diketahui dalam kunjungannya ke Pasar Porsea
Jokowi membagikan bantuan langsung tunai Rp 1,2 juta kepada pedagang pasar.
Bukan hanya itu,
Jokowi juga sempat memberikan jaket kepada seorang tukang jahit bernama Rio. Rio inilah yang melakukan sesi foto bersama disaat warga lain tengah berdesakkan demi bisa melihat
Jokowi dari dekat.
Sementara itu menanggapi sorotan banyak pihak terkait terjadinya
kerumunan massa saat kunjungan
Jokowi ke Pasar Porsea, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menjelaskan meskipun pihaknya terus berupaya untuk menerapkan prokes secara ketat, tetapi mereka tetap kesulitan untuk mengatur jarak masyarakat saat
Jokowi datang.
"Sulit untuk membendung arus masyarakat, karena mereka sangat antusias. Salah satu alasannya sudah 74 tahun berlalu, tetapi baru kali ini Presiden hadir mengunjungi Kabupatan sehingga sulit dibendung (
kerumunan)]" kata Heru, saat dihubungi Bisnis , Jumat (04/02/2022).
Dia pun melanjutkan, momentum bertemu Presiden merupakan agenda yang jarang ditemui oleh masyarakat sehingga, apabila mengupayakan menghindari
kerumunan, tentunya menjadi sulit untuk dilakukan.
"Sulit tentunya, karena kalau keinginan masyarakat ingin menyapa presiden. Mereka sebenarnya sudah diimbau sebelumnya untuk menggunakan masker oleh kepala wilayah," ujarnya. (rtc/ima/bis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: