Biden: AS Akan Mengirim Pasukan ke Eropa Timur Dalam Waktu Dekat
Reporter:
Achmad faisal|
Sabtu 29-01-2022,18:10 WIB
Radartasik.com,
Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa Washington akan meningkatkan kehadiran militernya di depan pintu Rusia dengan lebih banyak pasukan yang akan dipindahkan ke negara-negara di Eropa Timur dalam waktu dekat.
Pemimpin
AS itu membuat pernyataan saat berbicara kepada media pada Jumat (28/1/2022) malam.
Ditanya tentang apakah dia telah memutuskan seberapa cepat dia akan memindahkan pasukan
AS ke Eropa Timur, Biden mengatakan bahwa dia akan mengirim sejumlah kecil prajurit Amerika ke wilayah.
“Saya akan memindahkan pasukan
AS ke Eropa Timur dalam waktu dekat. Tidak banyak,” Koresponden Senior Gedung Putih
CBSNews, Weijia Jiang melaporkan.
Sebelumnya Pentagon mengumumkan bahwa sekitar 8.500 tentara Amerika telah ditempatkan dalam situasi "siaga tinggi" untuk dikerahkan ke Eropa Timur.
Menteri Pertahanan
AS Lloyd Austin mengatakan bahwa pasukan ini akan digunakan untuk "memperkuat keamanan anggota NATO", menambahkan bahwa serangan
Rusia akan menghadapi tanggapan "bersatu" dari blok militer pimpinan
AS.
Walaupun
Ukraina belum menjadi anggota NATO, Austin memperingatkan Moskow tentang pembalasan jika menyerang anggota aliansi, dengan mengatakan: “Serangan terhadap satu anggota NATO adalah serangan terhadap kita semua.” Katanya dikutip dari
Russian Today.
Tampaknya Biden tidak bermaksud menempatkan pasukan ke
Ukraina untuk operasi tempur”, kata kepala Pentagon.
Rusia secara konsisten membantah bahwa mereka telah bersiap untuk menyerang
Ukraina, dan telah mengisyaratkan tidak ada niat untuk menyerang anggota blok militer mana pun.
Sementara media
AS dan beberapa politisi di Barat telah memperingatkan invasi segera terjadi, mereka mengklaim bahwa
Rusia telah mengumpulkan pasukan di perbatasan dengan
Ukraina untuk menyerang setiap saat.
Presiden
Ukraina Volodymyr Zelensky sampai turun tangan untuk mendinginkan spekulasi terjadi.
Zelensky mengecam liputan media sedikit tidak seimbang dan menuduh media menimbulkan kepanikan. "Hari ini kita tidak melihat pergerakan pasukan yang lebih besar dari sebelumnya," pungkasnya. (sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: