Dua CPNS Difabel Ini Sah Jadi ASN, Bertugas sebagai Guru Agama dan Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Reporter:
radi|
Rabu 26-01-2022,14:20 WIB
Radartasik.com,BOGOR
- Dua CPNS difabel yang lolos tes telah resmi diangkat menjadi PNS
di lingkungan Pemerintah Kota Bogor. Keduanya bertugas sebagai tenaga
kesehatan dan tenaga pendidik.
Dua
ASN
difabel itu ikut pengambilan sumpah/janji 291
PNS yang dipimpin Wali
Kota Bogor, Bima Arya di SDN Cimahpar 3, Selasa (25/02/2022).
Kepala
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota
Bogor, Taufik menjelaskan, dalam setiap pelaksanaan penerimaan CPNS
diwajibkan untuk menyediakan formasi atau mengakomodir
difabel sebesar 2
persen.
Formasi khusus ini menurutnya
menjadi salah satu langkah konkret wujud penyetaraan dan persamaan Hak
Asasi Manusia (HAM) di Kota Bogor. Bahkan, di tahun 2022 nanti Kota
Bogor mendapat kehormatan sebagai tuan rumah Festival HAM.
“Keberadaan
mereka selain sebagai motivasi bagi yang lain, juga tidak menutup
kemungkinan akan dijadikan sebagai duta
ASN Kota Bogor. Yang terpenting
bagaimana masyarakat, pihak sekolah, siswa dan orang tua memberikan
peluang dan kesempatan untuk mereka mengabdi,” kata Taufik usai
kegiatan.
Pada tahun 2019 kata dia, ada
lima orang yang mendaftar dari dua formasi, yakni pendidikan dan
kesehatan. Sementara untuk tahun 2020 formasi dan penempatannya di
kecamatan.
Terkait pelaksanaan tugasnya,
ASN difabel yang memiliki keterbatasan hampir tidak ada perbedaan dengan
ASN lainnya.
“Dari
mulai ketika tes hingga latsar (prajabatan) menggunakan komputer biasa,
bahkan masuk sebagai peserta dengan prestasi kategori terbaik. Karena
itu kami tidak khawatir karena baik
difabel maupun yang normal memiliki
kemampuan yang sama sehingga dari sisi uji kompetensi makanya lolos
sebagai
PNS,” ungkapnya.
Rafik Akbar,
PNS
difabel yang bertugas sebagai Guru Agama di SDN Pengadilan 5
menjelaskan, dalam melaksanakan tugas sama seperti guru lainnya. Namun
yang membedakan menggunakan alat bantu untuk mengajar para siswa.
“Dalam
mengajar saya menggunakan komputer dengan scan reader atau program
pembaca layar sendiri, jadi sistemnya berdasarkan basis suara. Saya
tidak memiliki hambatan dalam mengakses google form, membuat soal-soal
atau media belajar. Sudah terbiasa seperti itu,” kata Rafik.
Fajar
Rizky Effendi,
PNS difabel yang bertugas sebagai tenaga tenaga
kesehatan, tepatnya asisten apoteker di Puskesmas Merdeka mengaku selama
menjalani masa CPNS satu tahun tidak menemui hambatan maupun kendala.
Bahkan, dirinya dipercaya memegang obat-obatan untuk penyakit paru-paru.
Tak
hanya itu, di tempat dinasnya, Fajar mengaku dipercaya sebagai
penanggung jawab Puskesmas Pembantu (Pustu) Sindangsari, khusus bagian
obat-obatan, seperti menyediakan obat TBC seminggu sekali dan
mengambilnya tiga bulan sekali di RS Cisarua.
“Kalau
melihat dari fisik, saya termasuk dalam
difabel sehingga ada sedikit
perlakuan khusus, lebih ke sarana prasarana untuk mendukung tugas,
padahal secara pribadi masih mampu, "katanya.(yap/radar bogor)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: