Pentagon: 8.500 Pasukan AS Siaga Tinggi Antisipasi Konflik Ukraina

Pentagon: 8.500 Pasukan AS Siaga Tinggi Antisipasi Konflik Ukraina

Radartasik.com, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah menempatkan 8.500 tentara dalam siaga tinggi dan siap untuk dikerahkan ke Eropa jika NATO memutuskan untuk mengaktifkan pasukan tanggapan cepatnya atas situasi yang sedang berlangsung di Ukraina, kata Pentagon.

Pasukan telah ditempatkan pada "kewaspadaan yang lebih tinggi " dan belum ada keputusan akhir yang dibuat untuk mengerahkan mereka, kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan.

Pengerahan itu dapat terjadi jika dan ketika NATO memutuskan untuk mengaktifkan kekuatan respon cepat (NRF), yang terdiri dari sekitar 40.000 tentara dari berbagai negara anggota.

Kirby mengatakan AS mempertahankan kekuatan tempur yang signifikan yang mampu maju di Eropa untuk mencegah agresi.

Sebelumnya, New York Times melaporkan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan rencana untuk mengirim antara 1.000 dan 5.000 tentara ke Baltik dan Eropa Timur sebagai cara untuk mencegah Rusia  menyerang Ukraina.

Intelijen AS telah mengklaim invasi sudah dekat sejak akhir Oktober. Moskow telah menolak tuduhan itu sebagai berita palsu.

Walaupun tidak ada misi khusus untuk pasukan yang telah disiagakan, Kirby mengatakan Pentagon berharap dapat mengerahkan tim tempur brigade tambahan, personel logistik, dukungan medis, dukungan penerbangan, intelijen, pengawasan dan pengintaian jika diperlukan.

Sementara itu, AS telah mengirim lebih banyak bantuan militer ke Ukraina daripada sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan kepada wartawan bahwa AS akan menyerahkan tanggapan tertulisnya terhadap proposal keamanan Moskow sekitar minggu ini.

Meskipun AS berharap untuk bekerja sama dengan Rusia di beberapa area yang tidak ditentukan, Price mengatakan tidak ada prundingan untuk masalah ekspansi NATO lebih lanjut.

Dikutip dari Russian Today, ketika AS dan Inggris mulai mengevakuasi beberapa staf dari kedutaan mereka di Kiev, pemerintah Ukraina mengatakan pada hari Senin (24/1/2022) "tidak perlu panik", karena pada kenyataannya tidak ada ancaman dari Rusia dalam waktu dekat. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: