Fakta-Fakta Dokter Menyuntikkan Vaksin Kosong kepada Siswa SD

Fakta-Fakta Dokter Menyuntikkan Vaksin Kosong kepada Siswa SD

Radartasik.com, MEDAN — Viral di media sosial (medsos) sebuah video yang memperlihatkan seorang tenaga kesehatan menyuntik tanpa cairan vaksin ke tubuh salah seorang siswa sekolah dasar (SD).

Dalam video yang diunggah akun @medanku di Instagram terlihat tenaga kesehatan yang menggunakan seragam warna merah membuka alat suntik dari kemasannya. 

Wanita itu langsung menyuntikkan jarum ke lengan anak berkacamata itu tanpa terlebih dahulu memasukkan cairan vaksin ke dalam alat suntik tersebut.

Ada sejumlah fakta dugaan penyuntikan vaksin kosong ke siswa di Medan tersebut.

1. Terjadi Saat Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
Polda Sumatera Utara menyebut video viral siswa SD yang diduga disuntik vaksin kosong itu terjadi saat acara vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin, Medan, Sumatera Utara. Peristiwa itu terjadi pada Senin (17/1/2022) dalam acara vaksinasi yang digelar Polres Pelabuhan Belawan bekerja sama dengan RS Delima Martubung. 

2. Video Direkam Orang Tua Siswa
Saat proses vaksinasi, orang tua korban berinisial K memvideokan putrinya, O (11), saat hendak divaksin. Namun, setelah tiba di rumah, K memperlihatkan dan mengirimkan video tersebut ke keluarganya. ”Video itu kemudian viral di media sosial,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi, Jumat (21/1/2022).

3. Ada Dua Anak Diduga Disuntik Vaksin Kosong
Dalam acara vaksinasi itu ada sebanyak 500 siswa yang ditargetkan akan menerima vaksin. Dari jumlah tersebut, sebanyak dua orang siswa disebut menerima suntikan vaksin kosong. Sementara yang lainnya tetap sesuai prosedur.
”Hasil dari koordinasi kami dengan Polres Belawan sementara ada dua anak dan tidak lebih, yang lain masih sesuai dengan prosedur,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufiq Ririansyah.

4. Dokter yang Diduga Menyuntikkan Vaksin Kosong Minta Maaf
Seusai paparan, wartawan sempat menanyakan kepada G terkait apakah maksud dari kehilapan yang disampaikannya karena memberikan vaksin kosong, G yang bertugas salah satu rumah sakit swasta di Medan itu tak menjawab. Dia malah langsung pergi ke salah satu ruangan penyidik di Polres tersebut dengan dikawal sejumlah petugas.

5. Polisi Masih Melakukan Penyelidikan
Dirkrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah vaksin yang disuntikkan tersebut memang kosong atau tidak. Pasalnya hingga kini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan.
”Hari ini kami bersama Ketua IDI Sumut dan Medan. Kami bersinergi menindaklanjuti terkait video (vaksin kosong) tersebut,” ujar Tatan saat paparan di Mapolres Belawan.
Selian itu, kata mantan Kepala Bidang Humas Polda Sumut itu, pihaknya masih akan melakukan pengujian di laboratorium forensik untuk memastikan vaksin itu kosong atau tidak.
”Kami tetap masih dalam tahap penyelidikan dengan melibatkan beberapa ahli, kemudian melibatkan beberapa labfor,” ujar Tatan.

6. Lima Orang Saksi Diperiksa
Polisi telah memeriksa sebanyak lima orang saksi dalam kasus itu. Kelima orang itu, yakni dokter G, seorang perawat berinisial W, orang tua siswa, hingga penginput data acara vaksinasi itu.

7. Sejumlah Bukti Disita
Dalam kasus ini, Polda Sumut menyita sejumlah barang bukti berupa video rekaman, spuit dan daftar siswa yang divaksin saat acara tersebut. 
”Barang bukti yang kami sita, bekas jarum suntik kegiatan vaksin tersebut, buku agenda terkait dengan daftar anak yang divaksin, kemudian rekaman video,” kata Tatan. (jpnn/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: