Antisipasi Efek Vaksin Anak, Dinas Kesehatan Siapkan Tempat Observasi

radartasik.com, SINGAPARNA - Dalam mengantisipasi terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek vaksinasi Covid-19 terhadap anak usia 6-11 tahun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya menggandeng RSUD SMC untuk menyiapkan tempat observasi.

KIPI yang merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan atau efek samping vaksinasi yang memiliki reaksi yang berbeda-beda pada setiap orangnya. KIPI ini dibagi ke dalam dua kelompok yakni KIPI ringan dan berat.Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya dr Iman Firmansyah MMKes menjelaskan, apabila ditemukan adanya KIPI di Kabupaten Tasikmalaya, maka sudah disiapkan tempat observasi di RSUD SMC.Menurut dia, sudah ada surat edaran apabila di lapangan saat pelaksanaan vaksinasi anak terjadi KIPI. Nanti akan melaksanakan rujukan langsung. “Dinas sudah menyampaikan surat edaran ke setiap puskesmas di Kabupaten Tasikmalaya untuk melakukan skrining lebih tepat sebelum pelaksanaan penyuntikan vaksin kepada anak-anak,” jelasnya kepada Radar, ujar dia.Dia menyebutkan, konsultasi juga dilaksanakan dengan dokter apabila diragukan kesehatan anak, seperti keluhan sakit atau komorbid untuk ditunda pelaksanaan vaksinasinya. “Dan harus dikonsultasikan ke rumah sakit, jadi seperti itu teknisnya untuk antisipasi terjadinya KIPI pada anak,” terang dia.Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya dr Heru Suharto MMKes menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya KIPI pada pelaksanaan vaksinasi anak di Kabupaten Tasikmalaya. “Hanya ada laporan gejala biasa seperti demam. Belum ada dan mudah-mudahan tidak ada KIPI dalam proses vaksinasi terhadap anak dengan target 173 ribu lebih,” paparnya.Dinas Kesehatan, tambah dia, mengimbau kepada masyarakat agar tidak takut dalam melakukan vaksinasi untuk anak-anaknya. Karena tim medis melakukan skrining ketat sebelum penyuntikan vaksin. Hingga saat ini capaian vaksinasi merdeka untuk anak usia 6-11 dari target 173.498 kini sudah mencapai dosis 1: 114.839 atau 66.19 persen. (dik)

Sumber: