Karena Tertutup Debu, Bantuan Pertama untuk Tonga Akhirnya Tiba

Karena Tertutup Debu, Bantuan Pertama untuk Tonga Akhirnya Tiba

Radartasik.com — Bantuan pertama untuk Tonga sejak ledakan Gunung Berapi Hunga Tonga-Hunga-Ha'apai, Sabtu (15/1) lalu, kini mulai tiba. Pesawat militer milik Australia dan Selandia Baru mendarat di Bandara Internasional Fua'amotu. 

Pesawat tersebut baru bisa mendarat setelah Pemerintah Tonga dan para relawan membersihkan landasan. Menggunakan alat sederhana, berupa gerobak dorong dan sekop, pasca letusan, Tonga tidak bisa dikenali. Hampir seluruh negara tersebut tertutup abu vulkanis sekitar 2 sentimeter. Itu termasuk dengan kawasan bandara.


”Pesawat C17 Globemaster itu meninggalkan Pangkalan Udara Amberley, Australia, sekitar pukul 07.00,” bunyi pernyataan Departemen Pertahanan Australia seperti dikutip Agence France-Presse.

Selandia Baru mengirim pesawat C-130 Hercules. Pesawat itu tiba lebih dulu di Tonga sekitar pukul 16.00 waktu setempat disusul milik Australia.

Bantuan dari Australia dan Selandia Baru tersebut membawa air, makanan, lampu darurat, generator, dan kebutuhan lainnya. Air bersih merupakan hal yang paling dibutuhkan penduduk. Sebab, saat ini sumur-sumur masih tercemar abu.

Pesawat tersebut berada di bandara selama 90 menit sebelum kembali ke negara masing-masing. Pemerintah Selandia Baru memastikan kru di pesawat tidak akan kontak dengan penduduk lokal. Itu bertujuan untuk memastikan status Tonga yang bebas Covid-19 tetap terjaga.

Kapal milik Australia HMAS Adelaide saat ini tengah bersiap di Brisbane. Kemungkinan kapal itu berangkat hari ini menuju Tonga. Kapal tersebut akan membawa alat-alat untuk memurnikan air dan kebutuhan kemanusiaan lainnya.

Bencana di Tonga telah mengakibatkan tiga orang tewas. Sistem komunikasi kabel bawah laut juga rusak. Butuh waktu lama untuk memperbaikinya. Itu membuat Tonga seperti terputus dari dunia luar. (jpg/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: