Belanja Sosial di Kota Tasik Harus Ditambah

Belanja Sosial di Kota Tasik Harus Ditambah

radartasik.com, CIHIDEUNG — Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan meminta Pemkot bisa meningkatkan alokasi belanja sosial bagi masyarakat. Sebab, di kawasan pusat kota masih banyak masyarakat seolah termarjinalkan intervensi dan bantuan pemerintah.


Seperti yang ia temukan di Kampung Cipicung Kelurahan Tugujaya Kecamatan Cihideung. Beberapa warga di lokasi tersebut, terutama berpenghasilan rendah. Masih banyak yang belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Di samping, saat warga lain mendapat kucuran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), warga di lokasi tersebut banyak yang tidak mendapat sembako gratis dari pemerintah. “Di RW 7 saja, kita temukan ada warga yang enggan datangi fasilitas kesehatan karena tidak punya KIS.

Padahal mereka butuh peA­nanganan medis, ada yang lumpuh, sulit berjalan, bahkan ada yang butuh alat pendengaran untuk menunjang aktivitasnya,” ujar pria dengan sapaan Jun, kepada Radar, Rabu (19/1/2022).

Ia mendapati laporan dari RW setempat, dimana ada warga yang membutuhkan jangka, alat bantu berjalan bagi lansia, serta alat bantu pendengaran. Ada sekitar 10 warga di kampung tersebut yang notabene berada di pusat kota, namun enggan mencari bantuan, lantaran minimnya informasi. “Maka kemarin kita cek langsung bersama Badan Zakat dan Sodakoh (Bazas) sambil memberikan bantuan sembako. Ini kita akan sampaikan ke Dinsos, karena ada program Layar Kusumah di sana yang bisa mengcover kebutuhan-kebutuhan warga di sini, kami miris di pusat kota warga seperti ini kondisinya,” keluh dia.

Politisi PKB itu menceritakan warga yang membutuhkan peralatan dalam menunjang aktivitas sehari-hari itu, mengeluh. Tatkala kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat mulai melonggar, mereka belum bisa keluar rumah untuk mengais rejeki.

“Maka kita juga mendorong RW setempat untuk aktif melaporkan hal-hal semacam ini, karena sebetulnya ada program pemerintah yang bisa diakses bagi warga yang membutuhkan bantuan. Minimalnya mereka yang masih usia produktif bisa kembali beraktivitas untuk penghidupan,” ungkap Jun.

Tidak hanya warga yang butuh perhatian, di lokasi serupa tepatnya RW 05 Kampung Cipicung pun masih ada rumah warga yang belum tersentuh program rutilahu. Pihaknya akan mendorong dinas terkait untuk bisa mencarikan solusi bagi warga yang butuhkan suntikan dana dalam mendapatkan hunian lebih layak. Jun menambahkan Pemkot mesti menambah alokasi belanja sosial, terutama dalam menangani warga dengan kasus-kasus semacam itu. Tatkala Pemkot konsen melakukan pembangunan di sektor lain, nyatanya masih ada warga yang belum seutuhnya tersentuh kebijakan pemerintah. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: