Pasar Pancasila Berstandar SNI Masih Butuh Anggaran Rp 12 Miliar

Pasar Pancasila Berstandar SNI Masih Butuh Anggaran Rp 12 Miliar

radartasik.com, KOTA TASIK — Pasar Pancasila di Kecamatan Tawang saat ini telah direvitalisasi Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya. Sekitar 300 pedagang eksisting telah kembali menempati bangunan baru tersebut.


Pasar Pancasila ini akan diproyeksikan pemkot melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) UMKM Kota Tasikmalaya menjadi pasar tradisional Standar Nasional Indonesia (SNI).

Hal itu dibenarkan Kepala Disperindagsar UMKM, HM Firmansyah. Pasar SNI sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag). Jadi, ada kelengkapan sarana dan prasarana penunjang.

“Antara lain ada ruang laktasi (ibu menyusui), ada ruang security, ada ruang kesehatan (UPPKS), ada musala, prasarana kantor UPT, taman, parkir kendaraan tertata, Ipal, lift dan sebagainya,” ujarnya saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (19/1/2022).

“Di Pasar Pancasila kita akan wujudkan ke arah sana (pasar tradisional SNI, Red) secara bertahap. Tahun 2021 kemarin kita baru bangunan induk dulu yang direvitalisasi (dibangun),” tuturnya.

Dia berharap di tahun kedua ini, 2022, ada anggaran lagi untuk melengkapi sarana-prasarana penunjang agar pasar ini bisa dijadikan bertaraf atau sesuai standar SNI.

“Untuk sarana-prasarana itu kita masih membutuhkan anggaran cukup besar. Sesuai grand design kita kebutuhannya sekitar Rp 12 miliar,” ujarnya.

Kemarin direvitalisasi pada 2021 anggarannya Rp 14,3 miliar dari total anggaran Rp 15 miliar. Karena prosesnya dilelang jadi anggarannya sesuai pemenang lelang Rp 14,3 miliar.

“Jadi kebutuhan menuju SNI masih kurang anggaran Rp 12 miliar. Di Kota Tasikmalaya memang diproyeksikan dahulu untuk menuju SNI adalah Pasar Pancasila dulu yang pertama jadi percontohannya,” bebernya.

Kenapa Pasar Pancasila dulu, tambah dia, karena bangunannya yang telah direvitalisasi. Seperti ukuran kiosnya telah sesuai standar SNI, lalu lahan untuk penambahan sarana-prasarananya menunjang.

Disinggung saat hujan ada kebocoran di atap bangunan pasar, diakui dia memang ada. Karena masih dalam tahap pemeliharaan 180 hari, pihaknya sudah membuat surat kepada pihak pelaksana pekerjaan PT Mahameru.

“Pihak pelaksana telah kita kirim surat untuk segera melakukan perbaikan kaitan dengan kebocoran itu. Karena kan masih tahap pemeliharaan maka tanggung jawabnya masih di pihak pelaksana,” tuturnya.

Sedangkan bagaimana pengelolaan para PKL yang tiap pagi masih banyak di pinggir jalan sekitar pasar, karena jelas tak dihilangkan pihaknya alias masih ada.

“Kalaupun itu diakomodir ke dalam area pasar tak akan terpenuhi. Karena saat membangun kita merencanakan untuk yang existing saja. Jadi tak berikut dengan PKL,” tukasnya.

Kalau sama PKL ikut ditata, menurut dia, anggarannya tak cukup kemudian bangunan pun harus bertambah nanti kiosnya. Namun ke depan Pasar SNI terwujud PKL akan dirapikan juga.

“Karena dengan adanya pasar berstandar SNI itu nanti dari keindahan tatanan, pengelolaan dan pendukung pasar itu harus mendapat sentuhan. Termasuk penataan PKL supaya lebih tertib dan rapi. Mungkin nanti ada modernisasi tentang bangunan PKL. Karena itu kan berdiri di lahan pemkot,” katanya. (Rezza Rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: