Menurut Dinkes Siswa SD yang Meninggal Itu DBD, Keluarga Tidak Tahu Kalau Anak Sedang Sakit
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Selasa 18-01-2022,14:38 WIB
Radartasik.com, TASIK — Keluarga D (10), siswa kelas V salah satu SD di Purbaratu, Kota Tasikmalaya, yang meninggal usai divaksin mengaku di kampung halamannya saat ini tak sedang musim demam berdarah dengue (DBD).
Adapun informasi yang diterimanya dari pihak RSUD dr Soekardjo bahwa korban meninggal usai vaksin disebut akibat penyakit
DBD.
"Dari pihak RSUD sudah menyampaikan hasil laboratorium sampai meninggal di situ, akibat
DBD akut. Jarang mengeluh anaknya selama ini. Anak itu selalu ceria," ujar Jajang Suhendar (50) paman korban, Selasa (18/1/2022).
"Kalau kita tahu sakit
DBD tentunya keluarga akan secepatnya mengambil langkah atau melarang
divaksin. Soalnya di sini tak ada yang
DBD, kalau dibilang musim harus banyak. Ini juga baru menemukan setelah ada pemeriksaan kemarin dari rumah sakit," sambungnya.
Meski demikian, terang dia, pihak keluarga enggan memperpanjang permasalahan penyebabnya dan sudah menerima kejadian ini sebagai takdir Tuhan.
Keluarga hanya berharap korban tenang di alamnya dan meminta semua masyarakat mendoakan korban selama ini.
"Keluarga harapannya sudah menerima suratan dari Maha Kuasa dan ahli surga supaya tawakal," harapnya.
Adanya kejadian ini pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tasikmalaya,
dr Uus Supangat.
Sesuai hasil pemeriksaan para dokter yang menanganinya, korban diduga meninggal akibat penyakit yang menyertainya yakni
DBD.
"Sesuai hasil pemeriksaan dan keterangan para dokter bukan akibat vaksin, tapi akibat penyakit yang menyertainya yakni
DBD," singkatnya.
(rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: