Sekda Kota Tasik Masih Menunggu Laporan Kadinkes, Soal Murid SD yang Kritis dan Meninggal Usai Divaksin

Sekda Kota Tasik Masih Menunggu Laporan Kadinkes, Soal Murid SD yang Kritis dan Meninggal Usai Divaksin

TASIK — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mengaku masih menunggu hasil laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSUD dr Soekardjo, terkait kasus meninggalnya murid kelas V di Kecamatan Purbaratu yang kritis usai divaksin.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, H Ivan Dicksan usai menghadiri Harlah Legiun Veteran RI Ke-65 dan Ulang Tahun Pemuda Panca Marga Ke-39 di di Gedung LVRI "Granadha" Tasikmalaya, Jalan Rumah Sakit, Selasa (18/01/2022) siang.

"Jadi kami masih menunggu laporan dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes). Karena yang bisa memastikan faktor penyebabnya dan lainnya adalah Dinkes dan tim Dokter RSUD," ujarnya.

"Mungkin Dinkes dan tim dokter RSUD akan melakukan evaluasi dulu termasuk kaitan dengan riwayat penyakit yang bersangkutan. Mudah-mudahan sore ini sudah ada informasi jelasnya," sambungnya.

Secara umum, terang Ivan, vaksin itu aman. Tapi bagi yang memiliki penyakit atau dalam kondisi tubuhnya tertentu harus jujur saat proses screening.

"Artinya kalau yang mau divaksin punya riwayat penyakit ya tolong disampaikan saat screening. Kalau tidak disampaikan kan dokter tidak tahu," terangnya.

Kemudian juga tadi malam saat ada informasi ini, tambah dia, dirinya sudah mengarahkan dan meminta Dinkes untuk vaksin anak ke depan saat peserta di-screening didampingi orang tuanya.

"Sehingga yang menjelaskan kondisi si anak adalah orang tuanya. Anak-anak kan kadang tak mau ngaku dan ingin cepat disuntik," tambahnya.

Karena, jelas dia, kadang-kadang mungkin ada penyakit yang tak terlihat dan diderita di anak tapi dari luar terlihat sehat. 

"Tapi ternyata kondisinya di dalam riskan kan kita tak tahu. Maka ke depan saat vaksin orang tuanya harus juga hadir mendampinginya," ujarnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: