Ketindihan Tak Melulu Soal Mistis, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Radartasik, JAKARTA — Pernah merasa ‘ketindihan’ saat hendak bangun dari tempat tidur khususnya di pagi hari? Jika jawabannya iya, tenang saja.
Pasalnya ketindihan tidak selalu berkaitan dengan hal berbau mistis, tetapi hanya gejala dari kondisi kesehatan tertentu.
Jika bukan hal mistis, lantas apa penyebab dari ketindihan?
BACA JUGA:Tasik Utara Dinilai Layak Jadi Kabupaten Baru, Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Siap Mendorongnya
Dikutip dari fajar.co.id, dalam dunia medis, ketindihan didiagnosis sebagai Sleep Paraliysis, yaitu suatu kondisi tubuh seseorang terasa kaku dan tidak bisa digerakkan.
Karena hanya merupakan sebuah gangguan tidur dan hal yang cukup umum, maka ketindihan bisa terjadi pada siapa saja serta berlangsung dalam jangka waktu yang cukup cepat, semisal beberapa detik hingga beberapa menit saja.
Untuk penyebab ketindihan sendiri belum terlalu jelas. Tapi pada umumnya Sleep Paraliysis ini terjadi karena kurangnya pola tidur yang sehat, stress berkelanjutan, banyak mengkonsumsi obat-obatan hingga mengidap gangguan tidur tertentu.
BACA JUGA: Balapan Liar di Kota Tasik Dibubarkan Polisi, 10 Pemuda Diamankan Polisi, Nah Lho...
Beruntungnya, untuk mengatasi ketindihan ini sangat mudah, karena biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Meskipun demikian, biasanya orang yang mengalami ketindihan atau Sleep Paraliysis ini akan membutuhkan bantuan dari orang lain. Yaitu dengan cara disentuh atau menggerakkan tubuh si penderita.
Namun perlu diwaspadai juga, adanya gangguan tidur kronis yang perlu untuk diperhatikan yaitu Neokolepsi. Apa itu Neorkolepsi?
BACA JUGA:Tiga Siswi SMP Aniaya Juniornya di Semarang, Video Rekamannya Viral, Polisi Turun Tangan
Neorkolepsi merupakan gangguan tidur kronis yang disebabkan Sleep Paraliysis dengan menimbulkan rasa kantuk berlebih terutama di siang hari. Bahkan neorkolepsi ini bisa menyebabkan penderita tertidur secara mendadak dan berhalusinasi.
Berdasarkan gejalanya untuk mengatasi Narkolepsi ini ada baiknya berkonsultasi dengan dokter jika sudah mengganggu kualitas tidur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: