Pengakuan Nagita Slavina Soal Video 61 Detik, Begini Kata Roy Suryo
Sabtu 15-01-2022,14:30 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Artis Nagita Slavina kembali diterpa isu miring. Sebab, beredarnya video syur berdurasi 61 detik yang diduga mirip dengan dirinya.
Kemunculan itu membuat Kongres Pemuda Indonesia (KPI) melaporkan akun penyebar video tersebut ke Polres Jakarta Pusat.
Bagaimana tanggapan Nagita Slavina? Ibu dua anak ini merasa heran dan tidak pernah merekam seperti dalam video tersebut. ”Nggak tahu, enggak pernah deh aku macam-macam rekam begitu,” tutur Nagita.
Raffi Ahmad memastikan wanita dalam video tersebut bukanlah istrinya. ”Ini sudah ke mana-mana, saya butuh klarifikasi kalau sudah menyangkut istri saya. Itu bukan Gigi lah. Gila kali Gigi kayak gitu,” tegas dia.
Pada 2019, Nagita Slavina pernah diterpa isu serupa. Kala itu, Nagita Slavina mengaku hanya tertawa saat beredar isu tersebut.
”Aku ketawa-ketawa. Soalnya aku juga dikasih tahu sama si Nisya. Itu ditelepon sama dia. Si Nisya juga ketawa-tawa soalnya dia juga nggak percaya kalau itu aku,” ucap wanita yang akrab dengan sapaan Gigi ini.
Kata Pakar
Pakar Multi Media dan Telematika Roy Suryo menilai video syur yang viral mirip artis Nagita Slavina bukan video rekayasa.
”Saya jelas saya katakan itu bukan rekayasa. Jadi ini bukan video rekayasa. Ini video benar,” ujar Roy Suryo dikutip Sabtu, 15 Januari 2022.
Mantan menteri Pemuda dan Olahraga ini mengatakan orang yang ada di dalam video syur 61 detik itu benar. Bukan hasil editan.
”Benar memang ada orang seperti itu dengan tato di bagian tubuh seperti itu. Tapi apakah itu dia Nagita Slafina, itu biarkan kepolisian yang nanti menyidiknya,” ungkapnya.
Roy mengatakan ikut mendukung Presiden KPI Pitra Romadoni memolisikan orang yang menyebar video tersebut.
”Saya mendukung upaya dari sahabat saya, Pitra Ramadon yang melaporkan itu. Demi kebenaran dan nama baik Nagita Slavina. Nanti diuji forensik membandingkan ciri-ciri fisiknya benar atau tidak, nanti akan ketemu,” kata Roy Suryo.
Dia mengatakan kepolisian akan mengejar pihak yang menyebar video tersebut. ”Yang dikejar adalah siapa pengunggahnya dan penyebarnya. Karena menyebar video ini itu ada hukumnya. Bukan yang melakukan tapi pengedarnya. Atau, bahkan melakukan rekayasa video itu,” tegas dia. (jpnn/radarcirebon/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
