Raja Belanda Pensiunkan Kereta Kencana Karena Lukisanya Berhubungan Dengan Penjajahan

Raja Belanda Pensiunkan Kereta Kencana Karena Lukisanya Berhubungan Dengan Penjajahan

Radartasik.com, Raja Belanda Willem-Alexander telah mengumumkan bahwa para bangsawan akan berhenti menggunakan kereta emas bersejarah yang menampilkan gambar kontroversial yang menunjukkan subjek kolonial menawarkan produk kepada seorang wanita kulit putih, yang melambangkan Belanda.

Pada hari Kamis (13/1/2022), Raja Willem-Alexander menerima bahwa kereta, yang disebut De Gouden Koets, menyinggung banyak orang saat ia mengumumkan pengunduran dirinya.

Kereta itu sendiri sudah tidak digunakan sejak 2015. Kereta ini berlukis orang kulit hitam dan Asia, salah satunya sedang berlutut, mempersembahkan kakao dan tebu kepada seorang wanita muda kulit putih yang duduk.

Juga ditampilkan dalam lukisan kereta itu  ada seorang pria duduk menawarkan sebuah buku kepada seorang anak laki-laki.

Pada tahun 1896, seniman Nicolaas van der Waay mengatakan bahwa gambar tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan pemberian “ peradaban ” Belanda kepada koloni-koloninya.

Lukisan tersebut telah menarik  kritik dalam beberapa tahun terakhir, dengan kritikus mengklaim lukisan itu mengagungkan masa lalu kolonial bangsa.

Menanggapi kritik, dalam sebuah video, Raja Willem-Alexander mengakui bahwa pelarangan benda-benda bersejarah dan simbol-simbol bukanlah solusi untuk berurusan dengan masa lalu Negara, tetapi menyerukan bangsa Belanda untuk menghadapi sejarah kolonialnya.

"Tidak ada gunanya mengutuk dan mendiskualifikasi apa yang telah terjadi melalui lensa zaman kita," katanya dikutip dari Russian Today.

“Selama ada orang yang tinggal di Belanda yang merasakan sakitnya diskriminasi setiap hari, masa lalu akan tetap membayangi zaman kita,” tambah raja.

Kereta Kencana rencananya akan tetap berada di Museum Amsterdam setelah proses restorasi panjang yang berakhir tahun lalu. Secara tradisional kereta itu digunakan untuk membawa raja ke pembukaan Parlemen. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: