Jaringan Agen Wanita Iran Ditangkap di Israel
Reporter:
Achmad faisal|
Jumat 14-01-2022,13:40 WIB
Radartasik.com, Dinas keamanan Israel, Shin Bet, mengatakan telah menangkap jaringan mata-mata Iran yang terdiri dari empat wanita dan satu pria, semuanya warga negara Israel asal Iran, yang mengumpulkan informasi sensitif dengan imbalan uang.
Para tersangka dinyatakan bersalah setelah memberi foto-foto berbagai situs strategis di
Israel, termasuk Konsulat AS di Tel kepada seorang intelijen
Iran.
Anggota jaringan juga telah berusaha untuk menjalin kontak dengan politisi
Israel, atas permintaan agen
Iran yang berpenampilan seperti pria Yahudi menggunakan nama Rambod Namdar dan tinggal di
Iran.
Menurut media
Israel, kelima orang yang terlibat dalam kegiatan kriminal tersebut adalah imigran Yahudi dari
Iran atau keturunan imigran
Iran juga.
Namdar diduga pertama kali berhubungan dengan wanita
Israel di Facebook, kemudian beralih ke layanan pesan WhatsApp.
Pengacara mereka berargumen bahwa para wanita itu tidak mengetahui identitas asli Namdar dan tidak berniat merusak keamanan
Israel.
Tetapi menurut Shin Bet, beberapa tersangka telah mempunyai alasan yang cukup untuk dicurigai terhadap aksi mereka.
Salah satu wanita yang terlibat diketahui telah menerima hadiah uang $1.000 dari Namdar. Wanita itu juga terus melakukan permintaan Namdar, menurut pejabat keamanan
Israel.
Para tersangka lainnya dikatakan telah menerima uang sebagai imbalan atas informasi yang mereka berikan.
Diketahui salah satu wanita, menolak untuk melakukan beberapa tugas Namdar, termasuk memberinya alamat email Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan nomor telepon Kepala Pasukan Pertahanan
Israel Aviv Kochavi, serta mengambil foto Mossad, markas besar dan pangkalan militer.
Menurut
Times of Israel, jaringan mata-mata
Iran mencoba untuk mengeksploitasi ke depan, tetapi tidak ada orang yang terlibat memiliki akses ke materi rahasia yang signifikan, karenanya mereka kemungkinan tidak merusak keamanan nasional
israel secara serius.
Dikutip dari
Russian Today, mengomentari kasus ini, Perdana Menteri Naftali Bennett mendesak rekan senegaranya dan wanita untuk berhati-hati karena ada selalu ada upaya yang tidak pernah berakhir oleh Korps Pengawal Revolusi
Iran untuk merekrut warga negara
Israel.
Perdana menteri menambahkan bahwa orang di balik informasi yang Anda konsumsi atau bagikan di jaringan bisa jadi adalah orang
Iran.
Shin Bet menggemakan peringatan ini, menunjukkan bahwa intelijen
Iran berusaha tidak hanya untuk mendapatkan informasi sensitif, tetapi juga untuk mengetahui orang
Israel yang berada di luar negeri untuk dijadikan sasaran seperti yang diklaim oleh dinas keamanan.
(sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: