Korban Penganiayaan Latihan Pramuka di Ciamis Diduga Mencapai Puluhan Orang

Korban Penganiayaan Latihan Pramuka di Ciamis Diduga Mencapai Puluhan Orang

radartasik.com, CIAMIS - Dua korban penganiayaan pada latihan Pramuka SMAN 1 Ciamis, MF dan EG dimintai keterangan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ciamis, Kamis (13/1/2022).


Kasi Humas Polres Ciamis IPTU Magdalena mengatakan, pihaknya sudah memanggil korban bersama keluarganya untuk dimintai keterangan terkait kasus ini. “Intinya kita masih lidik dulu,” ujarnya kepada Radar, kemarin.

Tempat yang sama, Aa Mamay, keluarga salah satu korban penganiayaan mengatakan, agenda saat ini adalah pemeriksaan korban, sementara yang diperiksa dua orang yakni inisial MF dan EG.

“Untuk sementara inisial FR masih dirawat di RSUD Pandega Pangandaran, katanya FR akan ada pengambilan sampel darah hari ini,” ujar dia. 

Terpisah, AS yang merupakan orang tua FR menyayangkan atas apa yang terjadi pada anaknya tersebut, di mana tubuhnya mengalami lebam dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. “Anak saya juga demam tinggi,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).

Kata dia, ada 21 siswa yang disuruh seniornya untuk melakukan baku hantam dengan membuat lingkaran setan. Para senior menggunakan sebuah rumah kosong untuk melakukan aktivitas tersebut.

“Para seniornya itu menjanjikan kepada juniornya untuk menjadi Pimpinan Sangga (Pinsa), jika jadi yang terkuat,” kata dia.

“Kebetulan dari seluruh anggota sangga, salah satunya anak saya yang masih bertahan, namun akibatnya anak saya mengalami lebam dan luka-luka. Saya berharap pihak sekolah bisa menindaklanjuti kejadian tersebut,” ujar dia, menambahkan.

Korban penganiayaan, FR mengatakan bahwa kegiatan latihan Pramuka bertajuk lingkaran setan ini sudah menjadi tradisi. “Iya itu udah turun temurun dari dulu, saya juga disuruh harus gitu (mengikuti lingkaran setan, Red),” ungkapnya.

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat Jawa Barat Hj Atalia Praratya memberikan klarifikasi dalam Instagram-nya bahwa kegiatan lingkaran setan dalam Pramuka bukanlah kegiatan resmi Pramuka.

“Kedua kegiatan ini murni diinisiasi senior, alumni yang dilakukan tanpa izin sekolah/gugus depan dan tidak dihadiri oleh pembina dan pelatih,” ujar dia.

“Atas nama pimpinan Kwarda Pramuka Jabar kami memohon maaf kepada semua pihak atas kejadian tersebut dan bersama-sama akan memastikan kejadian seperti itu tidak terulang kembali,” paparnya. (isr/den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: