AS Harus Bersiap Perang Dengan Rusia, Klaim Mantan Pejabat Pentagon
Reporter:
Achmad faisal|
Kamis 13-01-2022,12:10 WIB
Radartasik.com, AS harus mempersiapkan diri untuk perang dengan Rusia, seorang mantan pejabat Departemen Pertahanan mengatakan bahwa Washington dapat diwajibkan untuk turun tangan secara militer jika Moskow memutuskan untuk melakukan invasi ke Ukraina dalam waktu dekat.
Evelyn Farkas, yang menjabat sebagai wakil asisten menteri pertahanan untuk
Rusia, Ukraina, dan Eurasia dari tahun 2012-15, menerbitkan sebuah opini di
Defense One pada hari Selasa (11/1/2022) di mana dia mengklaim bahwa invasi
Rusia yang akan segera terjadi ke Ukraina.
“lebih mungkin daripada tidak . .” Kata mantan pejabat pemerintahan Obama yang bersikeras bahwa pembicaraan diplomatik antara Moskow dan Washington, yang berlangsung minggu ini, kemungkinan besar akan gagal, dan bahwa
AS seharusnya sudah bersiap-siap untuk berperang dengan
Rusia.
Farkas menyerukan
AS untuk membentuk koalisi internasional untuk menghalangi Presiden
Rusia, Vladimir Putin dan jika perlu, bersiap untuk perang.
Menurut Farkas,
Rusia gagal mematuhi hukum internasional, dan telah didorong oleh protes massal baru-baru ini di Kazakhstan, negara tetangga dan bekas republik Soviet yang memiliki hubungan dekat dengan Moskow.
Semua ini, katanya, membuatnya lebih mungkin dari sebelumnya bahwa Putin berencana untuk menyerang Ukraina.
“Jika
Rusia menang lagi,” dia memperingatkan, “kita akan tetap terjebak dalam krisis tidak hanya di Ukraina tetapi tentang masa depan tatanan global yang jauh melampaui batas negara itu.
Jika dibiarkan tidak terkendali, Putin akan bergerak cepat, merebut beberapa tanah, mengkonsolidasikan keuntungannya, dan mengarahkan pandangannya ke negara satelit berikutnya untuk memulihkan semua perbatasan pra-1991 ( lingkup pengaruh geografis yang dilucuti dari Great
Rusia).
Artikel Farkas muncul ketika diplomat senior dari
AS dan
Rusia bertemu di Jenewa minggu ini untuk membahas proposal keamanan yang disampaikan Moskow ke Washington pada bulan Desember.
Dikutip dari
Russian Today, Kremlin telah meminta jaminan tertulis bahwa NATO, blok militer pimpinan
AS, tidak akan berekspansi ke Ukraina dan Georgia, dua negara yang berbatasan dengan
Rusia.
Sementara itu pejabat Amerika telah menyatakan keprihatinan tentang dugaan penumpukan pasukan
Rusia di dekat Ukraina, dan mengatakan bahwa mereka tidak akan membuat janji apa pun tentang keanggotaan NATO.
Terlepas dari kebuntuan yang tampak, para pejabat dari kedua belah pihak telah mengindikasikan bahwa mereka bersedia untuk bernegosiasi selagi mereka memiliki kesempatan.
Rusia telah berulang kali membantah memiliki niat agresif terhadap Ukraina, dan menuduh
AS memicu ketegangan dengan memberikan dukungan senjata dan militer kepada Kiev.
(sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: