Dari Kumuh Jadi Estetik

Dari Kumuh Jadi Estetik

radartasik.com, INDIHIANG — Seluas 15 hektare kawasan kumuh di dua wilayah, yakni Kelurahan Cipedes dan Panyingkiran (Cipanyir) berubah drastis. Tidak hanya sekadar tertata, kawasan itu kini menjadi spot selfie dan wisata lokal dengan warna-warni areal di sekitaran jembatan dan pemukiman warga yang estetik.


Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf yang meresmikan hasil pembangunan di lokasi tersebut, mengA­ajak masyarakat turut serta menA­jaga hasil pembangunan bersama itu.

Anggaran tak kurang dari Rp 6 miliar digulirkan di sana, dalam mengatrol potensi sumber daya. Penataan Kawasan Cipanyir ini bermula dari kegiatan penataan Permukiman Kumuh Perkotaan (PKP) skala lingkungan melalui program Padat Karya Tunai (PKT) Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) pada 2018-2019 dan dilanjutkan pekerjaan peningkatan kualitas permukiman kumuh skala kawasan.

”Awalnya kepadatan dan ketidakA­beraturan pemukiman, minimnya infrastruktur menyebabkan kawasan ini sempat menyandang predikat kumuh. Alhamdulillah 8 bulan dikerjakan dan didukung masyarakat kini kawasan bersih dan tertata dengan baik,” ujar Yusuf disela menghadiri ekspose hasil kegiatan peningkatan kualitas pemukiman kumuh, Rabu (12/1/2022).

Ia bersyukur atas program yang digulirkan kementerian, mengingat tidak semua daerah mendapat kesempatan itu. Yusuf berharap setelah dilaksanakan pembangunan kawasan Cipanyir bisa menjadi ekowisata yang dipelihara dan dimanfaatkan. “Karena potensi destinasi wisata di Cipanyir sudah terbentuk saat ini dengan diubah oleh Kementerian PUTR melalui program Kotaku. Mudah-mudahan di tahun mendatang kucuran dana dari pemerintah pusat untuk bantuan serupa bisa turun lagi,” pesannya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Tasikmalaya, Nanan Sulaksana menjelaskan pihaknya melaksanakan ekspos hasil kegiatan peningkatan kualitas pemukiman kumuh di dua kelurahan. Kelurahan Cipedes Kecamatan Cicpedes dan Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Indihiang yang disebut dengan Kawasan Cipanyir.

Pihaknya mengapresiasi gerak bersama Pemkot beserta stakeholder. Mulai dari Pokja PKP, SKPD, Tim Kotaku, CE TMC, Camat, Lurah, BKM dan tokoh masyarakat. “Kami berharap kegiatan semacam ini tidak berhenti di titik tersebut. melainkan bisa dilaksanakan di wilayah kumuh lainnya di Kota Tasikmalaya,” ungkap Nanan.

Sementara itu, tokoh masyarakat setempat yang juga Ketua RW11 Kampung Sindangsari, Kelurahan Panyingkiran, Burhanudin mengaku bersyukur wilayahnya kini berganti wajah dari kumuh menjadi estetis bahkan nyaman untuk disinggahi. “Wilayah kami menjadi indah dan bersih sehingga banyak memberikan manfaat bagi masyarakat kami,” syukurnya.

Berkat pembangunan pemerintah, kata dia, wilayahnya semakin menarik untuk dikunjungi dan diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata lokal. Tidak hanya itu, di lokasi tersebut juga mulai dilaksanakan pengelolaan TPS 3R dan bank sampah mandiri.

“Alhamdulillah saat ini semenjak sekitar 2 bulan terakhir dibentuk, sudah memiliki nasabah 70 orang, akan terus kita tingkatkan dalam menopang perekonomian masyarakat terutama di masa pemulihan dampak pandemi Covid-19,” harap Burhan. (igi/adv)


TANAM POHON. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Tasikmalaya Nanan Sulaksana menanam pohon disela ekspose hasil kegiatan peningkatan kualitas pemukiman kumuh.


PEDULI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: